“… untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Luk. 4:19)
Nubuat Nabi Yesaya 61:1-2 yang dibaca oleh Yesus di sinagoge Nazaret merupakan penggenapan. Tahun rahmat Tuhan kini telah hadir secara nyata di dalam diri Yesus. Tahun rahmat Tuhan yang dimaksud adalah tahun Yobel (tujuh kali tujuh tahun Sabat). Tahun Yobel dirayakan setiap 50 tahun sekali.
Dalam Imamat 25:10 Tuhan memerintahkan agar umat Israel menguduskan tahun Yobel dan memaklumkan kebebasan di seluruh negeri. Pelaksanaan tahun Yobel dilakukan bersamaan dengan hari raya Yom Kippur (penebusan dosa). Umat dibebaskan dari hutang tanah warisan dan dosa mereka diampuni. Di dalam inkarnasi Kristus, Allah sendiri melawat umat-Nya, membebaskan mereka dari belenggu dosa dan mengaruniakan pemulihan. Kristus hadir untuk membebaskan para tawanan, menyembuhkan orang-orang buta, memerdekakan orang tertindas, dan membawa kabar baik bagi orang miskin.
Peran umat percaya adalah menghadirkan tahun Yobel yang secara paripurna terjadi dalam diri Kristus. Karena itu, setiap umat percaya tidak boleh ada yang berperan sebagai lintah darat, mengeksploitasi sesama, dan human trafficking. Setiap umat diutus sebagai penghadir tahun Yobel bagi sesamanya, yaitu penyelamat yang meringankan beban sesama dari pemerasan dan lintah darat. Umat percaya adalah pembela keadilan. Setiap pelaku ketidakadilan dan diskriminasi adalah lawan Kristus. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
REFLEKSI:
Siklus tahun Yobel di dalam Kristus terjadi setiap saat dalam kehidupan umat percaya.
Ayat Pendukung: Neh. 8:1-3, 5-6, 8-10; Mzm. 19; 1Kor. 12:12-31a; Luk. 4:14-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.