Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. (Yes. 60:2)
Tanggal 6 Januari dirayakan sebagai hari Epifani. Secara khusus gereja merayakan penyataan kemuliaan Allah kepada bangsa- bangsa lain, yaitu orang-orang Majus. Mereka dipimpin oleh bintang menuju kota Betlehem. Sesungguhnya, “bintang” yang dimaksud adalah penyataan Malaikat Tuhan. Karena itu, raja Herodes dan penduduk Yerusalem tidak bisa melihat “bintang” itu. Inkarnasi Sang Firman di dalam Kristus ditujukan kepada seluruh bangsa.
Berita Yesaya 60:1-6 merupakan nubuat yang kelak digenapi dalam kisah Matius 2:1-12. Semula, keselamatan ditujukan kepada umat Israel sehingga bangsa-bangsa di luar Israel hidup dalam kekelaman. Namun, dengan kedatangan Kristus, seluruh bangsa kini memiliki pengharapan dan keselamatan. Di dalam inkarnasi Kristus, Allah menampakkan kemuliaan-Nya. Keselamatan kini menjadi nyata. Bila semula hidup terbiasa melihat kegelapan, maka sukacita akan meluap bila terang itu datang. Karena itu, tidak ada alasan untuk kembali ke dalam kegelapan apabila terang dari Allah hadir.
Dalam praktik, kita sering kembali ke dalam kegelapan walau sudah menikmati terang dari Allah. Akibatnya, terang kemuliaan Allah tidak mendominasi kehidupan kita. Sebaliknya, hidup kita semakin gelap dan jauh dari pengharapan. Dalam kondisi ini kita membutuhkan anugerah pengampunan Allah agar kuasa kegelapan ditaklukkan. Allah memanggil setiap kita kembali untuk memancarkan terang kasih Kristus. [Pdt. Yohanes Bambang Mulyono]
REFLEKSI:
Integritas diri menjadi daya tarik rohani yang menggerakkan sesama mencari Kristus.
Ayat Pendukung: Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-7, 10-14; Ef. 3:1-12; Mat. 2:1-12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.