Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia. (Ams. 8:35)
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Kepada manusia diberikan tugas untuk merawat alam yang Allah ciptakan. Karena itu, manusia diperlengkapi akal budi dan hikmat. Melalui akal budi dan hikmat, manusia memiliki kapasitas untuk berpikir, mengembangkan potensi, mengembangkan ilmu pengetahuan, menciptakan teknologi, dan lain sebagainya. Manusia juga diberikan kehendak bebas, sekaligus dalam kebebasannya manusia bertanggung jawab sehingga kebebasan tidak jatuh pada kesewenang-wenangan.
Ketika manusia diberikan akal budi sekaligus hikmat, tetapi tidak mengoptimalkannya maka manusia telah menyia-nyiakan karunia yang Allah berikan. Melalui Amsal, manusia diingatkan bahwa hikmat berseru-seru kepada manusia agar manusia dengan kesungguhan bertekun mengasah akal budi dan hikmat. Melalui Amsal, manusia diingatkan bahwa ketika sungguh-sungguh memelihara jalan hikmat, tidak mengabaikan didikan, mendengarkan suara kebajikan setiap hari, manusia mendapatkan kehidupan. Hikmat dan didikan sungguh teramat penting dibutuhkan manusia, agar tidak menyalahgunakan potensi, daya, dan kemampuan.
Tuhan berkenan kepada setiap orang yang mencari, mengasah hikmat dan didikan. Manusia yang mengabaikan hikmat didikan justru merugikan dirinya dan mendapatkan jalan kebinasaan (ay. 36). [Pdt. Santy Manurung]
DOA:
Ya Tuhan, tolong kami agar bersedia mengasah hikmat dan didikan. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 148; Ams. 8:32-36; Yoh. 21:19b-24
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.