Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. (Kol. 3:15)
Tubuh manusia tersusun dari beragam anggota. Tidak ada satu pun anggota tubuh manusia yang tidak berguna. Semua memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Ketika salah satu anggota tubuh mengalami malafungsi, maka tentu akan berakibat mengganggu kinerja anggota tubuh lainnya.
Analogi gereja sebagai tubuh Kristus merupakan dasar bagi jemaat untuk hidup saling menghargai perbedaan dan saling melengkapi. Penggambaran tersebut juga muncul di dalam Kolose 3:15 sebagai pegangan bagi kehidupan manusia baru. Di dalam Kristus, setiap orang dipanggil untuk mengenakan belas kasih, kerendahan hati, kemurahan, kelemahlembutan dan kesabaran. Semua karakter tersebut, terikat erat di dalam satu ikatan kasih. Tidak dapat dimungkiri bahwa gereja juga dapat mengalami perpecahan, bila setiap orang di dalamnya hanya mementingkan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, diperlukan karakter yang kuat sekaligus kesadaran akan pentingnya kesatuan di dalam keberagaman.
Gagasan tentang gereja yang dipanggil menjadi satu tubuh merupakan upaya murid-murid Kristus untuk mewujudnyatakan doa Yesus, yang diucapkan sesaat sebelum penangkapan-Nya (Yoh. 17:1-26). Dengan demikian, perbedaan dan keragaman yang ada di dalam gereja hendaknya tidak menciptakan perpecahan, melainkan menjadi sarana untuk setiap orang dapat saling mengisi dan memberi ruang. [Pdt. Tunggul Barkat]
REFLEKSI:
Menjadi satu tubuh berarti menghargai setiap perbedaan yang ada dan bersama-sama untuk dapat saling melengkapi.
Ayat Pendukung: Mzm. 145:10-18; 2 Raj. 3:4-20; Kol. 3:12-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.