Pada waktu itu Amazia menyuruh utusan kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu, raja Israel, mengatakan: “Mari kita mengadu tenaga!” (2Raj. 14:8)

Memiliki kepercayaan diri adalah hal yang baik, tetapi jika berlebihan bisa berbahaya. Sebuah studi yang dilakukan psikolog Carmen Sancez dan David Dunning menyatakan bahwa percaya diri berlebihan berdampak tidak baik. Ada tiga hal yang terjadi pada orang yang percaya diri berlebihan. Pertama, rentan melakukan kesalahan. Kedua, tertutup untuk menerima masukan dari orang lain. Ketiga, sulit untuk instrospeksi diri.

Percaya diri yang berlebihan inilah yang terjadi pada Amazia, raja Yehuda. Meskipun Amazia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, namun ternyata, Amazia seorang yang tinggi hati. Ia menjadi tinggi hati ketika ia mengalahkan orang Edom yang berjumlah 10000 orang tentara. Bangga akan kemenangannya, membuat Amazia percaya diri dan merasa mampu mengalahkan Yoas, raja Israel. Amazia lalu menantang Yoas untuk mengadu tenaga. Bersikap bijaksana, Yoas mengingatkan agar kemenangan Amazia melawan Edom, biarlah menjadi kebanggaan dan kehormatan Amazia; jangan dijadikan alasan untuk menantang dirinya. Yoas bisa saja mengalahkan Amazia dan itu akan membawa kejatuhan bagi kerajaan Yehuda. Tetapi, Amazia tetap menantang dan akhirnya dikalahkan Yoas. Yehuda jatuh. Tembok Yerusalem hancur. Harta benda istana dan rumah TUHAN diambil. Orang Yehuda pun ditawan oleh Yoas.

Bangga akan pencapaian tidak salah. Tetapi, jangan menjadi percaya diri berlebihan. Jangan tinggi hati! [Pdt. Henni Herlina]

DOA:
Ajar kami untuk selalu merendahkan hati atas setiap pencapaian yang kami raih, karena semuanya berasal dari-Mu, Tuhan. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 92:2-5, 13-16; 2Raj. 14:1-14; Mrk. 4:1-20
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.