Tetapi ada di antara mereka yang berkata: ”Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” (Luk 11:15)

Saat ini, di media sosial, kita mendengar dan melihat orang- orang yang disebut haters. Mereka berkomentar negatif dan menilai buruk segala yang dilakukan orang lain, meskipun sesungguhnya yang dilakukan baik. Haters ini menyebarkan kebencian dengan cara menuduh atau menghasut. Tujuannya ialah menjatuhkan orang yang dituduh.

Haters bukan baru muncul di masa kini. Di zaman Yesus pun sudah ada orang-orang yang selalu menilai negatif apa pun yang Yesus perbuat. Mereka tidak menyukai kehadiran Yesus, berusaha menjatuhkan-Nya dan memengaruhi orang lain untuk ikut membenci-Nya. Terjadi misalnya, ketika Yesus mengusir setan dari seorang yang bisu. Orang banyak heran dengan apa yang diperbuat Yesus. Tetapi kemudian, dari kerumunan orang banyak itu ada yang mengatakan bahwa Yesus melakukan pengusiran itu dengan kuasa Beelzebul. Tuduhan itu dilontarkan supaya orang banyak terhasut dan membenci Yesus. Menjawab tuduhan itu, Yesus memberi penjelasan dalam bentuk pertanyaan. Lebih dari itu, Yesus tidak membiarkan tuduhan jahat itu memengaruhi diri-Nya dan misi-Nya. Ia tetap berkarya, meskipun haters berusaha menjatuhkan Dia.

Kita mungkin pernah juga mendapat tuduhan yang sengaja dilontarkan untuk menjatuhkan kita. Mari meneladani sikap Yesus. Tuduhan apa pun jangan sampai menghalangi kita untuk terus berkarya dan menyatakan kasih. [Pdt. Henni Herlina]

DOA:
Kiranya kami dapat terus berkarya, meskipun di tengah situasi yang penuh kebencian. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 74; Yes. 26:16-27; Luk. 11:14-28
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.