“… Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun … sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau.” (Kel. 15:26)

Salah satu dosa umat Israel yang dibenci oleh Tuhan ialah bersungut-sungut. Suatu kali, sesudah melewati padang gurun Syur, mereka tiba di Mara. Lalu, mereka menemukan bahwa air di sana tidak dapat diminum, sebab pahit rasanya. Maka umat Israel bersikap seperti anak kecil yang cengeng, bersungut-sungut, lalu menyalahkan Musa dan Tuhan. Musa menyampaikannya hal itu kepada Tuhan. Tuhan pun menunjukkan sepotong kayu yang harus dilemparkan ke dalam air. Lantas secara ajaib, air di Mara berubah menjadi manis dan dapat diminum oleh umat Israel.

Sesudah peristiwa itu, Tuhan memberi mereka ketetapan dan peraturan yang harus dipatuhi. Tuhan berfirman bahwa jika mereka mau mendengarkan suara-Nya, dan melakukan yang benar di mata-Nya, maka Ia berjanji akan melindungi mereka dari segala penyakit. Sebab, Tuhanlah yang menyembuhkan umat-Nya.

Penyakit bisa timbul karena pelanggaran atas perintah Tuhan, atau karena sebab-sebab yang lain. Alkitab menegaskan bahwa Tuhan adalah Tabib yang agung. Dia sanggup menyembuhkan manusia dari segala macam penyakit. Pada saat kita jatuh sakit, baiklah kita datang pada-Nya, yang mampu menyembuhkan. Ketimbang bersungut dan menyesali diri, mari kita berseru dan berserah pada-Nya. Di balik sakit dan penderitaan kita, Tuhan punya rencana yang indah untuk setiap umat-Nya. [Pdt. (Em.) Ferdinand Suleeman]

REFLEKSI:
Tuhan mengundang kita untuk datang pada-Nya sambil menyerahkan pergumulan kita.

Ayat Pendukung: Mzm. 107:1-16; Kel. 15:22-27; Ibr. 3:1-6
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.