Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. (2Pet. 3:3)
Di sepanjang sejarah gereja, topik kedatangan Tuhan Yesus ke dunia untuk kedua kalinya senantiasa menjadi topik yang hangat. Setiap kali ada peristiwa besar yang terjadi di alam semesta, selalu saja ada orang-orang Kristen yang mencoba meramalkan kiamat. Misalnya, peristiwa planet-planet yang membentuk garis lurus di tata surya, melintasnya komet Halley, atau tanggal tertentu, seperti 12-21-12 (Desember 21, 2012). Peristiwa-peristiwa semacam ini langsung dihubungkan dengan kedatangan Yesus kembali. Tidak terbayangkan, betapa gelinya masyarakat melihat tingkah laku kita.
Namun, ada juga sikap ekstrem yang bertolak-belakang, yaitu orang-orang Kristen yang tidak percaya sama sekali bahwa Yesus akan datang kembali. Jika ekstrem yang satu membuat kita jatuh dalam upaya ramal-meramal yang tidak bertanggung- jawab, maka ekstrem yang lain membuat kita hidup seenaknya, tanpa akuntabilitas sama sekali; anything goes.
Firman Tuhan mengingatkan agar kita tidak jatuh dalam sikap ekstrem mana pun juga. Terobsesi dengan kedatangan Yesus kembali adalah sikap yang keliru. Demikian pula hidup bebas tanpa akuntabilitas karena berpikir bahwa Yesus tidak akan pernah datang kembali. Hidup bebas tanpa kendali hanya akan membuat kita jatuh dalam belenggu hawa nafsu; kita hidup sekadar untuk mengejar dan mengumbar nafsu. Hidup semacam itu tidak akan membawa kita kemana-mana, kecuali kebinasaan. [Pdt. Paulus Sugeng Widjaja]
REFLEKSI:
Kebebasan anak-anak Tuhan, didapatkan ketika dan selama tetap ada di jalan Tuhan, bukan ketika ke luar dari jalan-Nya.
Ayat Pendukung: Mzm. 62:6-13; Yer. 20:7-13; 2 Pet. 3:1-7
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.