“… Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” (Yes. 49:6)
Mengurus umat Israel adalah laksana orangtua mengurus anak yang tidak tahu diri. Luar biasa nakalnya. Umat Israel lebih banyak melawan TUHAN ketimbang menyesali sikap- sikapnya. Namun, Yesaya membuat analogi bahwa TUHAN memperlakukan bangsa Israel seperti “seorang perempuan menyayangi bayinya,” bahkan lebih lagi. “Sekalipun ibu kandungnya melupakannya,” kata Yesaya, “Aku tidak akan melupakan engkau.” Beberapa kali Israel mengkhianati kesetiaannya, lebih banyak lagi TUHAN mengampuninya.
Untuk ke sekian kali, bacaan hari ini adalah tentang TUHAN mengampuni Israel kembali. Tindakan TUHAN tidak berdiri sendiri, karena Ia juga memulihkan keadaan umat- Nya. Pemulihan atas Israel bukan hanya soal “tidak lapar dan haus,”“tinggal dekat sumber air,” atau “gunung menjadi jalan,” tetapi juga menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Bagi Yesaya, Israel bukan boneka Allah yang hanya diusap dan dielus sayang. Israel bagi Allah adalah sarana keselamatan bagi dunia.
Seperti Israel, kita bukanlah boneka yang hanya digendong- gendong. “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba- Ku, …“ firman Tuhan. Tuhan menempatkan kita sebagai sarana untuk memelihara dan menyampaikan karya keselamatan kepada bangsa-bangsa. Tuhan memberikan kita tugas kudus di dunia, sehingga Ia tetap memelihara kita. Maka dengan rasa syukur sebagai umat kudus, baiklah kita hidup menjadi sarana keselamatan bagi semua bangsa. [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]
DOA:
Terimakasih Tuhan, Engkau menyadarkan kami untuk menyalurkan keselamatan kepada dunia. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 148; Yes. 49:5-15; Mat. 12:46-50
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.