“… sebab TUHAN benar-benar mengutus aku kepadamu ….” (Yer. 26:15)
Pembawa damai dan pemberita terang tidak selalu disukai. Pembawa damai sering dianggap mengusik kebiasaan kacau selama ini. Pemberita terang dianggap menyilaukan orang yang biasa tinggal di dalam gelap. Perayaan kelahiran Raja Damai, Yesus Kristus, mengusik pembuat kekacauan. Pemberitaan Yeremia tentang jatuhnya Bait Allah menyilaukan umat Yehuda yang tidak mau bertobat dari dosa mereka.
Akibat pemberitaannya, Nabi Yeremia hendak dibunuh. Rakyat, rekan-rekan nabi, dan imam beramai-ramai menangkapnya. Mereka mengancam akan membunuh Yeremia. Itu semua terjadi setelah Yeremia selesai berkhotbah atau berhomili di pelataran Bait Allah. Resiko dalam tugas seorang nabi ini merupakan tantangan setiap orang Kristen dalam memberitakan terang kebenaran dan firman Allah.
Seorang pendeta senior memberi nasihat kepada calon pendeta. Katanya: “Tak ada yang lain, yang dimiliki dan harus dipegang oleh seorang pendeta, kecuali keyakinan.” Nasihat ini ditujukan bukan hanya bagi pendeta, tetapi juga bagi setiap orang Kristen. Keyakinan adalah modal utama dan semangat terakhir setiap hamba Tuhan. Setelah berdoa, ketaatan, rendah hati, takut akan Tuhan, maka keyakinan adalah hal terpenting. Tanpa keyakinan, kita tak akan bertahan di medan pelayanan. Tanpa keyakinan, kita menyerah pada kenikmatan duniawi. Keyakinanlah yang memampukan kita menyelesaikan pertandingan dunia. [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]
DOA:
Pimpinlah kami untuk terus berjalan di dalam keyakinan bersama-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 148; Yer. 26:1-9, 12-15; Kis. 6:8-15; 7:51-60
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.