TUHANlah penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. (Mzm. 121:5)
Haezer, anak baptis kami yang masih balita, sangat dicintai oleh orangtuanya. Apa pun mereka lakukan untuk melindungi Haezer dari bahaya. Saat bermain selalu dijaga agar tidak jatuh. Bahkan, saat ia tidur pun, orangtuanya bisa terjaga untuk mengawasinya. Keselamatan nyawa anaknya menjadi hal yang utama.
Cinta TUHAN kepada umat manusia ibarat cinta orangtua yang sangat menyayangi anaknya. Hal ini dilukiskan oleh pemazmur dalam bacaan Alkitab hari ini. Pemazmur menggambarkan bagaimana TUHAN menjaga umat-Nya. Pemazmur menyaksikan bahwa TUHAN menjadi naungan di sebelah tangan kanan umat-Nya. Artinya, TUHAN berdiri di samping untuk melindungi. TUHAN tidak akan membiarkan umat-Nya jatuh. TUHAN akan melindungi dari kecelakaan dan kejahatan. Bahkan, perlindungan TUHAN nyata terhadap pukulan yang dapat merusak hidup. Ia menjamin ketenteraman dan hidup umat-Nya untuk selama- lamanya.
Penjagaan dan perlindungan TUHAN yang turun-temurun berlaku juga bagi kita. Janji pemeliharaan TUHAN tidak berarti kita luput dari penderitaan; pergumulan mungkin sering kita alami. Khawatir soal anak-anak, pasangan hidup, masalah ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kesehatan, keselamatan, dsb. Namun, Allah menjanjikan pertolongan bagi yang meminta kepada-Nya dengan iman. Penyertaan-Nya berlaku siang dan malam. Setiap saat. Dialah Penjaga yang tidak pernah terlelap dari waktu ke waktu. [Pdt. Norita Yudiet Tompah]
REFLEKSI:
Penjagaan dan perlindungan TUHAN berlaku turun-temurun, karena itu berserulah dan berharaplah hanya kepada Dia.
Ayat Pendukung: Mzm. 121; Kel. 12:14-28; 1Pet. 2:11-17
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
1 Comment
Poedjosekti
September 7, 2020 - 8:44 amSungguh menguatkan, terlebih saat ini dimana kondisi tidak menentu, kadang kuatir mendengar berita lingkungan yg terpapar covid 19