“Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau” ….(Yes. 41:9)
Tidak banyak pedagang yang mendapat kesempatan berjualan di lingkungan istana. Salah satu pedagang yang beruntung adalah Bapak Hadi. Ia seorang penjual nasi goreng. Ketika mendapat kepercayaan untuk menjajakan dagangannya di lingkungan istana, Pak Hadi segera bersiap. Ia tidak ingin pembelinya kecewa.
Pernahkah Anda mendapat kepercayaan seperti yang Pak Hadi dapatkan? Bangsa Israel pernah. Nabi Yesaya mengatakan, Israel adalah umat pilihan Tuhan. Ia mengasihi Israel sehingga Ia mengumpulkan Israel dari ujung-ujung bumi, meskipun Israel bukan bangsa yang terbaik. Israel bukan bangsa yang hebat dan kuat, tetapi Tuhan berkenan memilih Israel untuk menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain. Oleh sebab pilihan-Nya, Tuhan berjanji untuk meneguhkan Israel, menolong mereka, dan menyertai langkah mereka kemana pun mereka pergi. Sebagai Panglima dalam peperangan Tuhan menjamin kemenangan Israel.
Kita juga adalah umat pilihan Tuhan. Kita memang bukan orang-orang Yahudi secara lahiriah, tetapi Tuhan telah berkenan mengangkat kita menjadi anak-Nya. Sebagaimana Israel, Tuhan pun berkenan mengasihi, menjaga, melindungi, dan menolong kita. Yang Ia kehendaki ialah kita mau membuka hati dan menyadari bahwa kita adalah hamba-Nya. Sebagai hamba-Nya, Dia ingin kita menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; kita mengerjakan tugas dan panggilan kita dengan setia di mana pun kita berada. Sudahkah kita menyadari panggilan Tuhan itu dan apakah kita bersedia? [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
REFLEKSI:
Tuhan mengistimewakan kita dan memilih kita menjadi hamba-Nya.
Ayat Pendukung: Mzm. 17:1-7, 15; Yes. 41:8-10; Rm. 9:6-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.