… Allah yang kaya dengan rahmat …. (Ef. 2:4)
Dwight L. Moody (1837-1899), seorang penginjil Amerika, pernah berkata: “The voice of sin is loud, but the voice of forgiveness is louder” (suara dosa itu keras, tetapi suara pengampunan lebih keras).
Pembaca surat Efesus adalah para petobat baru yang mengenal jalan Tuhan. Paulus mengingatkan mereka tentang perbedaan kehidupan dahulu dan sekarang. Dalam kehidupan yang dahulu, jemaat hidup dalam kedurhakaan, mengikuti roh dunia, dalam kehendak daging. Tetapi, kehidupan mereka sekarang adalah kehidupan yang berbeda. Kini, jemaat adalah orang-orang yang memiliki hidup yang baru; hidup yang mengenal Kristus; hidup yang diselamatkan, yaitu dibangkitkan dari dosa dan memperoleh tempat di surga. Kehidupan yang baru ini diperoleh karena Allah yang kaya dengan rahmat. Kasih Allah begitu besar, sehingga ia menyelamatkan manusia. Hidup baru adalah buah dari ucapan syukur atas anugerah pengampunan dari Allah.
Tuhan memberikan kita kehidupan yang baru, hari demi hari. Meskipun dalam hidup ini ada dosa yang dapat menggoda kita, tetapi pengampunan Tuhan jauh lebih besar dari dosa yang kita lakukan. Ia selalu memperbarui kita. Sebagai orang yang telah merasakan rahmat pengampunan Tuhan, demikianlah juga kita hidup, pengampunan menjadi hal yang juga kita tunjukkan kepada dunia ini. Kesalahan dapat terjadi di mana-mana, tetapi pengampunan selalu menjadi hal yang istimewa untuk dilakukan. [Pdt. Novita Sutanto]
REFLEKSI:
Hidup dalam rahmat Tuhan adalah hidup yang diampuni dan mengampuni.
Ayat Pendukung: Mzm. 93; 2Raj. 2:1-12; Ef. 2:1-7
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.