Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. (Ams. 3:6)
“Tuhan, ini yang aku mau. Aku tahu, ini yang terbaik.” Itulah kalimat yang dapat muncul dalam doa-doa kita. Kita merencanakan sesuatu, mengharapkannya terjadi, dan mendoakannya dengan tekun. Lalu, terkadang Tuhan menjawab doa dengan cara yang berbeda, bukan? Kita berencana tinggal di kota A, tetapi Tuhan mengubah rencana kita ke kota B. Kita berdoa agar anak kita naik jabatan, tetapi Tuhan malah mengeluarkannya dari pekerjaan yang sudah ada. Ketika itu terjadi, apakah lalu kita menjadi marah kepada Tuhan?
Akuilah Tuhan dalam segala langkah hidup kita. Sekalipun kita belum dapat memahami apa maksud Tuhan, percayalah kepada-Nya dengan segenap hati. Tuhan akan meluruskan jalan hidup kita. ‘Meluruskan’ di sini, bukan berarti segalanya akan lurus, mulus, tanpa halangan. Kata itu berarti Tuhan akan menunjukkan kepada kita cara yang lebih baik daripada yang kita pikirkan. Segala pertimbangan, rencana, pemikiran kita adalah terbatas. Sedangkan, cara Tuhan berkarya adalah di luar batas pengertian kita.
Ketika kita merencanakan sesuatu dan sungguh-sungguh mendoakannya, akuilah Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Akuilah kuasa dan karya-Nya yang begitu luas dan tak terbatas. Akuilah betapa bijak-Nya Tuhan. Tuhan itu berkuasa mengabulkan doa. Juga berkuasa untuk tidak mengabulkan. Ketika ada rencana kita yang tidak terkabul, mari kita belajar dari rencana Tuhan. Tuhan akan menunjukkan yang terbaik. [Pdt. Novita Sutanto]
REFLEKSI:
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati kita.
Ayat Pendukung: Mzm. 102:1-17; Ams. 3:5-12; Kis. 7:44-56
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.