Ada juga seorang lain yang bernubuat demi nama TUHAN, yaitu Uria bin Semaya, dari Kiryat-Yearim. (Yer. 26:20)
Para nabi di dalam Alkitab menghadapi berbagai macam tantangan yang bukan main beratnya karena nyawa yang menjadi risikonya. Acap kali para nabi harus berhadapan dengan para penguasa kejam yang keras kepala dan haus darah karena tidak mau menerima nasihat Tuhan.
Kitab Yeremia pasal 26 menceritakan ancaman kematian bagi nabi Yeremia. Yeremia menyampaikan nubuat kehancuran bait Suci, jika Yehuda tidak bertobat (ay. 1-6). Para nabi yang lain, para imam, serta rakyat menghendaki kematian Yeremia (ay. 7-9). Dalam pengadilan yang dilakukan pemuka kota, Yeremia kemudian dibebaskan (ay. 10-19). Bahkan, Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, seorang pejabat tinggi kerajaan (ay. 24) sehingga terluput dari kematian. Berbeda dengan Uria bin Semaya. Uria juga adalah nabi yang bernubuat demi nama Tuhan. Ia bukan bernubuat palsu. Isi nubuatnya sama dengan Yeremia, berasal dari Tuhan. Meskipun hidupnya terancam, ia tetap menyampaikan pesan Tuhan kepada Yehuda. Setelah bernubuat, ia lari ke Mesir. Sayangnya, raja Yoyakim berhasil menemukan dan membawanya kembali. Uria pun dibunuh dengan pedang.
Menjalankan perintah Tuhan tidaklah mudah. Ada tantangan dan risiko yang harus dihadapi, bahkan sampai membawa kematian. Kita tentu berdoa agar terhindar dari hambatan tersebut. Walaupun demikian, tantangan yang ada kiranya tidak menyurutkan kita menyampaikan pesan Tuhan kepada umat-Nya. [Pdt. Novita Sutanto]
REFLEKSI:
Berbagai tantangan yang ada, hendaknya tak menyurutkan kita menyampaikan pesan Tuhan.
Ayat Pendukung: Mzm. 31:1-5, 15-16; Yer. 26:20-24; Yoh. 8:48-59
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.