Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” (Yoh. 21:6)
Mantan CEO Starbucks, Howard Schult, mengaku pernah merasa putus asa dan hampir menyerah dalam hidupnya. Adalah ayah mertuanya yang menyarankan dia untuk menghentikan usaha kedai kopi. Tetapi, isterinya berpendapat berbeda. “Kita akan mengejar mimpi yang kau miliki ini. Kita akan melihatnya terwujud,” seru isterinya memberi alternatif pemikiran yang menyemangati (intisari.grid.id, Juli 2016).
Kristus yang bangkit bukan saja menunjukkan keajaiban kehadiran diri-Nya yang sudah mengalahkan maut. Kristus dalam bacaan kita hari ini juga bersedia menuntun serta memberikan arahan bagi para murid dalam aktivitas karya hidup sehari-hari. Dia memberikan alternatif pilihan tindakan supaya murid-murid tetap berpengharapan di tengah tantangan hidup yang melanda. Menerima anugerah yang begitu besar ini, para murid kelak kembali melakukan tugasnya sebagai penjala manusia, sebagaimana Kristus memanggil mereka dahulu.
Putus asa adalah saat kita cepat menyimpulkan keadaan dan menjadi buntu untuk melihat banyak alternatif tindakan yang sebenarnya tersedia lebar. Menyimak arahan Kristus melalui firman-Nya akan membuat kita tersadar bahwa segenap karya hidup kita diperhatikan dan dipedulikan Kristus. Ia bersedia memberikan kepada kita kekuatan dalam memilah dan memilih apa yang akan mendatangkan damai sejahtera sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya. [Pdt. Essy Eisen]
DOA:
Ya Kristus, arahkan pikiran dan hatiku untuk memilih apa yang berkenan sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 134; Kel. 24:1-11; Yoh. 21:1-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.