Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mzm. 119:105)
CS Lewis berkata kira-kira begini, “Kekristenan adalah seperti matahari, bukan semata janji-Nya selalu digenapi setiap hari, melainkan karena melaluinya kita bisa melihat segala sesuatu yang lain.” Kita bisa melihat meja, kursi, telepon, buku, jas, kopi dan segala macam hal lain di sekeliling kita. Mengapa? Sebab, ada cahaya yang membuat kita bisa memandang mereka. Tanpa cahaya kita tidak bisa melihat dan membedakan barang-barang tersebut di sekeliling kita.
Ketika kita berjalan di tengah hutan pada larut malam, maka kita membutuhkan terang supaya kaki kita tidak tersandung akar pohon atau terjatuh ke dalam lubang. Di dalam kehidupan ini, kita ibarat berjalan melalui hutan gelap yang mengandung bahaya. Tetapi, Alkitab bisa menjadi terang yang akan menunjukkan jalan guna menghindarkan kita dari kesesatan. Alkitab menolong kita untuk bersikap kritis terhadap nilai-nilai dan filosofi-filosofi yang kelihatannya benar, tetapi sebenarnya keliru. Banyak orang di sekitar kita mengalami depresi dan putus asa, bahkan banyak yang berniat mengakhiri hidupnya, sebab hidup terasa gelap dan tak memiliki harapan. Di sinilah kita memerlukan Alkitab; firman Allah untuk menolong kita memahami hidup dan maknanya.
Firman Allah berguna menjaga jiwa dan juga menyelamatkan orang yang kehilangan pengharapan. Ketika hidup terasa berat dan gelap, kita membutuhkan terang dan kebenaran yang padanya jiwa kita dapat berlabuh dan mendapat ketenangan serta kedamaian. Mari mencintai Alkitab dan tekun mempelajarinya, sebab ia berisikan firman Allah yang dapat menerangi, menyegarkan dan menyelamatkan kita. [Pdt. Indra Kurniadi Tjandra]
DOA: Tuhan ajar aku untuk tekun belajar firman-Mu.
Ayat Pendukung: Mzm. 119:105-112; 2Raj. 22:3-20; Rm. 11:2-10
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.