Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN …. (Mzm. 84:3)
Setiap orang pasti pernah merasakan rindu. Suami rindu kepada istri. Anak rindu kepada orangtua. Adik rindu kepada kakak. Sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta saling merindukan. Dalam kerinduan itu ada keinginan kuat untuk bertemu, sehingga segala cara diupayakan agar perjumpaan dapat terjadi dan kerinduan pun terobati.
Kerinduan juga dimiliki pemazmur. Ia merindukan TUHAN dan mengungkapkan kerinduannya itu, “Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN.” Rindu yang begitu mendalam dirasakan pemazmur kepada Tuhan, menggambarkan betapa ia demikian terikat kepada Allah melebihi segala sesuatu. Keinginannya adalah berada di rumah TUHAN dan ingin terus dekat dengan Allah, menyembah Dia bersama dengan orang percaya lainnya dan menerima berkat-berkat-Nya.
Pernahkan mengalami kerinduan yang mendalam kepada TUHAN dan hadirat-Nya seperti yang dirasakan pemazmur? Orang-orang yang memiliki kerinduan yang mendalam kepada Tuhan akan mencari Dia, selalu ingin berjumpa dengan-Nya dan ingin terus bersama-Nya dalam segala kesempatan, juga dalam ibadah dan doa. Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki kerinduan kepada Tuhan, akan terlihat juga dalam perilakunya. Kesempatan yang ada tidak digunakan dengan baik; bisa jadi mereka tidak beribadah dan lupa berdoa karena sibuk dengan berbagai urusan lainnya. (Pdt. Henni Herlina)
DOA:
Kiranya saat kami mencari-Mu, kami mencari-Mu karena rindu yang mendalam kepada-Mu. Amin.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.