Kelemahan Bisa jadi Hal yang Baik

Belum ada komentar 160 Views

Bacaan Hari ini:
Mazmur 84: 5 “Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!”

Apa Anda lelah? Mungkin Anda tengah kehabisan tenaga. Anda sangat letih. Dan di ujung hari, Anda merasa kelelahan dan kehabisan tenaga. Alasannya sederhana: Anda hanyalah manusia.

Kekuatan Anda ada batasnya. Tetapi kekuatan Tuhan tidak terbatas.
Kekuatan Anda terbatas. Kekuatan Anda bisa habis – itulah sebabnya Anda kelelahan!
Namun, kekuatan Tuhan tidak ada habisnya. Tenaga-Nya tidak akan pernah habis. Tuhan tidak pernah lelah.

Mazmur 84: 5 mengatakan, “Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!”
Apakah Anda ingin berkat Tuhan dalam hidup Anda?
Nah, Anda harus menggantungkan kekuatan Anda pada Tuhan.

Salah satu orang Kristen yang paling terkenal di abad ke-19 adalah pria bernama Hudson Taylor. Dia seorang misionaris yang melayani di Cina, dan dia seorang pemimpin spiritual yang besar serta sangat cerdas. Di usia tuanya, kesehatannya memburuk dan ia menjadi sangat lemah. Dia menulis surat kepada seorang teman, bunyinya, “Aku sangat lemah, aku tidak bisa bekerja lagi. Aku sangat lemah, aku tidak kuat lagi belajar. Aku sangat lemah, aku tidak bisa lagi membaca Alkitab. Bahkan aku tidak bisa lagi berdoa. Aku hanya bisa bersandar pada lengan Tuhan, seperti layaknya anak kecil dalam dekapan orangtuanya.” 

Di satu titik tertentu dalam hidup Anda, mungkin Anda merasa sangat lemah sehingga Anda tidak bisa lagi berdoa, membaca Alkitab, belajar Alkitab, atau melakukan apa pun. Lalu apa yang Anda lakukan pada saat itu? Beristirahatlah di dalam kuasa Tuhan, di dalam pelukan-Nya seperti anak kecil yang percaya pada ayahnya.

Kelemahan sebenarnya bisa jadi sesuatu yang baik dalam hidup Anda. Itu membuat Anda bergantung pada Tuhan. Dalam 2 Korintus 12: 8-10, Paulus mengatakan ini, “Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.”

Ini sebuah paradoks tentang bergantung pada Tuhan: Semakin Anda lemah, semakin Anda bergantung pada-Nya.

Renungkan hal ini:
– Mengapa kita sulit untuk mengakui atau menunjukkan kelemahan kita?
– Bagaimana budaya kita senang melanggengkan ide bahwa kita harus selalu kuat, tidak boleh lemah?
– Apa artinya bergantung pada kekuatan Tuhan? Bagaimana penerapannya di dalam hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 34-35; Kisah Para Rasul 15:1-21

Semakin Anda bergantung pada Tuhan, semakin kuat Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Kesombongan Awal Kehancuran
    Yehezkiel 32: 1 - 10
    “… Engkau menyamakan dirimu dengan singa muda di antara bangsa-bangsa. Tetapi engkau seperti naga di lautan; sungai-sungaimu kaubuat bergejolak,...
  • Menghidupi Kejujuran
    Mazmur 64
    Hendaklah orang benar bersukacita karena TUHAN dan berlindung pada-Nya; dan hendaknya bermegah semua orang yang lurus hatinya. (Mazmur 64:11)...
  • Berempati Bukan Menghakimi
    Ayub 18: 1 - 21
    “Engkau yang mengoyak-ngoyak dirimu sendiri dalam kemarahan, apakah demi kepentinganmu bumi harus ditelantarkan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya?”...
  • Ceritakanlah Kemuliaan Allah
    Lukas 8: 26 - 39
    “Pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah segaia sesuatu yang telah dilakukan Allah kepadamu.” Orang itu pun pergi ke seluruh kota...
  • Tembok Pemisah
    Yesaya 59: 1 - 8
    “Akan tetapi, kejahatanmulah yang memisahkan kamu dari Allahmu, dan dosamulah yang membuat wajah-Nya tersembunyi dari kamu, sehingga Ia tidak...