Ada dua kebiasaan yang sangat popular di kalangan Kristen terkait dengan akhir zaman. Pertama, akhir zaman diasosiasikan dengan peristiwa-peristiwa mengerikan yang memuncak pada kehancuran ciptaan dan diangkatnya sebagian manusia ke surga. Kedua, akhir zaman diasosiasikan dengan “akhir” dan karenanya tidak kena-mengena dengan kekinian hidup kita.
Bacaan dari Wahyu 1:4-8 menolak dan menentang dua pandangan di atas. Pertama, alih-alih kehancuran semesta, yang datang adalah Kristus yang di dalam-Nya segala sesuatu telah tercipta dan yang olehnya segala sesuatu akan diperbarui (Why. 21:5). Kedua, alih-alih terfokus pada masa depan saja, umat yang memusatkan iman pada Kristus diundang untuk percaya pada Dia “yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang” (ay. 4 & 8). Klausa itu mencerminkan tiga dimensi waktu: masa kini, masa lalu dan, masa depan.
Tiga dimensi waktu tersebut menunjukkan ke-raja-an (Kingship) Kristus dan dengan demikian fokusnya bukan soal datangnya akhir zaman dengan situasi dan kondisi baru yang serba dramatis itu, yang mencerminkan sebuah kerajaan masa depan (Kingdom). Jadi fokus harus pada siapa dan bukan apa.
Ke-raja-an atau merajanya Kristus ditandai pula oleh kesaksian Wahyu tentang Kristus sebagai “Alfa dan Omega” (Why. 1:8; 21:6; 22:13). Alfa adalah huruf pertama dan Omega adalah huruf yang terakhir dalam alfabet Yunani. Pesannya jelas. Bukanlah bahwa Kristus hanyalah yang awal dan yang akhir, namun bahwa Kristus adalah semua huruf dalam “alfabet kehidupan.” Segala sesuatu direngkuh di dalam-Nya (Kol. 1:15-16).
JA
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.