Saat ia berusia 6 bulan seorang yang mengaku dokter mengobati matanya menggantikan dokter mata keluarga yang sedang keluar kota (tahun 1820). Sejak itu ia tidak dapat melihat sampai akhir usianya 94 tahun di Connecticut.
Dari seorang yang mengarang lebih dari 8000 hymne muncul lagu salah satunya seperti yang Daud nyanyikan selepasnya ia dari Abimelekh, “Terpujilah Allah besar kasihNya…”
Sebagian besar pujian kepada Tuhan yang kita dengar kepada Tuhan rupanya lahir dari kehidupan orang-orang yang mengalami kesulitan hidup, penderitaan atau sakit penyakit yang sulit disembuhkan. Namun pujian kepada Tuhan tetap dapat diperdengarkan.
“Rabuni, supaya aku dapat melihat!” rupanya bukan terbatas hanya dipohonkan agar seseorang dapat melihat secara fisik. Kita juga dapat memohonkan hal yang sama, yaitu agar kita semua melihat dapat melihat betapa besar dan baiknya Sang Rabuni!
Sang Rabuni yang turut bekerja dalam sakit penyakit, masalah, ketidakmampuan atau ketidakpunyaan kita untuk mendatangkan hal-hal baik bagi kita yang mengasihi Dia dan terpanggil sesuai dengan rencanaNya.
Bagian Rabuni adalah bekerja mendatangkan yang baik, bagian kita kini adalah mengasihi Dia dan mengikuti panggilanNya sehingga kitalah sekeluargalah yang ikut rencanaNya dan bukan Dia yang ikut rencana kita sekeluarga.
[riajos]
* Fanny Crosby, was an American mission worker, poet, lyricist, and composer. A member of the Sixth Avenue Bible Baptist Church in Brooklyn, New York, she wrote many hymns together with her pastor, Robert Lowry.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.