“Dalam/Demi Nama Yesus…” kerap digunakan para pendeta atau penginjil (evangelist) penyembuh atau pengusir setan, dalam melakukan tindakan mereka. Juga Petrus mengucapkannya ketika ia menyuruh si lumpuh di pintu Bait Allah untuk berjalan (Kis. 3:6).
Bagi Petrus, “Dalam/Demi Nama Yesus…” pertama-tama berarti bahwa si lumpuh sembuh, semata-mata oleh kuasa dan kehendak Yesus, dan bukan berkat kuasa dan kesalehannya sendiri (Kis. 3:12). Dan yang berikutnya, dengan mengatakan, “Dalam/Demi Nama Yesus…” Petrus menyatakan kesatuan yang utuh antara Kristus dalam segala kepenuhan-Nya sebagai Anak Allah, sang Mesias bagi segenap ciptaan, dengan dirinya yang lemah dan fana, yang sepenuhnya percaya serta berserah kepada-Nya.
Nama Yesus adalah totalitas dari diri Sang Kristus, tugas panggilan-Nya, kehidupan-Nya, karya-Nya, kematian dan kebangkitan-Nya, kuasa dan kasih-Nya. Nama-Nya bukanlah sekadar alat bagi Petrus atau bagi siapa pun untuk melakukan sesuatu yang tak mungkin dilakukannya sendiri. Sebaliknya hanya dalam nama-Nya apa pun mungkin, termasuk kepulihan dan keselamatan kita. Itulah yang dipersaksikan Petrus kepada banyak orang yang bertanya-tanya ketika melihat si lumpuh yang sembuh:
“…Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.” (Kis. 3:16)
Sungguhkah kita yakin dan percaya, bahwa di dalam Nama-Nyalah keselamatan kita, serta mempersaksikannya melalui hidup kita sesehari?
PWS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.