Baru saja Petrus mengakui Yesus adalah Mesias (Mat. 16:13-20). Tetapi ketika Yesus menjelaskan apa artinya menjadi Mesias, Petrus menyangkalnya. Alih-alih menyangkal diri dan memikul salib, Petrus malahan menyangkal ajaran Yesus. Ajaran untuk memberi diri dan berkorban bagi kebaikan sesama memang indah. Tetapi ketika kita harus mengaplikasikannya dalam hidup keseharian, sungguh tidak mudah.
Menyangkal diri, memikul salib dalam rangka mengikut Yesus adalah sebuah proses belajar sepanjang hidup kita. Selalu saja ada salib yang harus kita pikul demi kesetiaan kita menjalankan ajaranNya. Kadang sikap Petrus juga menjadi sikap kita. Alih-alih memikul salib, kita malahan menyangkal panggilanNya.
Berapa banyak anggaran yang kita habiskan hanya untuk ‘mempertahankan diri’? Berapa banyak yang kita pakai untuk makan dan minum serta memuaskan keinginan kita semata? Berapa banyak anggaran yang kita sisihkan untuk kebaikan sesama? Hari ini panggilan Yesus kembali bergema. Menjadi pengikut sang Mesias, berarti berjalan di jalan pengorbananNya untuk kebaikan sesama.
Pengorbanan macam apa yang anda mau berikan buat sesama?
Salib macam apa yang hari ini anda mau pikul demi mengikuti ajaranNya?
rdj
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.