Mari kita merenung sejenak, sajak seorang malang yang mencari solusi atas persoalan hidup kepada seorang rohaniawan….
Saya kelaparan, Dan Anda membentuk kelompok diskusi untuk membicarakan kelaparan saya.
Saya terpenjara, Dan Anda menyelinap untuk berdoa untuk kebebasan saya.
Saya telanjang, Dan Anda mempertanyakan dalam hati kelayakan penampilan saya.
Saya sakit, dan Anda berlutut dan menaikkan syukur kepada Yesus atas kesehatan anda.
Saya tak mempunyai tempat berteduh, dan Anda berkhotbah/ceramah kepada saya tentang kasih Tuhan sebagai tempat berteduh spiritual.
Saya kesepian, Dan Anda meninggalkan saya sendirian untuk berdoa bagi saya.
Anda kelihatan begitu suci, begitu dekat kepada Tuhan Yesus Tapi saya tetap amat lapar, kesepian dan kedinginan!
Tatkala Pelayanan murid-murid Yesus berpusat pada diri sendiri karena ingin menjadi yang terbesar dan populer. Ironisnya, Yesus justru menekankan pelayanan yang kurang populer diantaranya melayani orang lapar, haus, telanjang, asing, sakit dan dipenjara. Bagaimana pelayanan kita? Sudahkah kita menjadi saudara bagi Yesus dalam keseharian? Sejauh mana kepedulian kita dalam melayani adalah tolok ukur dalam pengadilan terakhir, demikian Firman Tuhan.
LS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.