Warta Majelis  

 

Video GKIPI
Facebook Feeds

19 hours ago

Gkipiweb
Perbuatan buruk sering kali lebih mudah menular dibandingkan perbuatan baik. Inilah yang terjadi kepada Raja Belsyazar. Raja Belsyazar meniru perbuatan buruk ayahnya, Raja Nebukadnezar. la meninggikan diri di hadapan TUHAN, padahal Allahlah yang memberikan kekuasaan dan kemuliaan. Belsyazar tidak belajar dari kesalahan ayahnya dan justru melakukan kesalahan yang sama. Sebagai akibatnya, Allah pun menghancurkan hidupnya secara tragis. Baik ayah maupun anak diganjar hukuman yang sama oleh Allah karena perbuatan buruk mereka. bit.ly/3L8BMUD ... SelengkapnyaSee Less
Lihat di Facebook

2 days ago

Gkipiweb
Raja Belsyazar lupa diri karena mabuk. Ia mabuk karena tergila-gila minum anggur. Ia bahkan meminum anggur dari peralatan suci Bait Allah yang dirampas oleh ayahnya sewaktu menyerang Yerusalem. Peralatan suci yang terbuat dari emas dan perak tersebut seharusnya disimpan di tempat maha kudus dan hanya boleh disentuh oleh imam besar untuk keperluan ibadah. Peralatan tersebut harus diperlakukan dengan hati-hati dan hanya oleh orang-orang yang dikhususkan. Namun, Belsyazar justru menggunakan peralatan kudus itu untuk bermabuk-mabukan dan memuaskan kegemarannya meminum anggur. Tindakan itu adalah penghinaan terhadap Allah. Karena itu, Allah murka dan menghukum Belsyazar dengan keras. Malam itu juga ia meninggal dunia. bit.ly/4nrk8c9 ... SelengkapnyaSee Less
Lihat di Facebook

4 days ago

Gkipiweb
Dibenarkan Tuhan berarti ibadah kita diterima dan dikenan oleh-Nya. Si pemungut cukai merasa tidak layak di hadapan Allah. Dengan merendahkan diri, ia jujur mengakui keberdosaan dirinya. Ia memukul dada sebagai tanda penyesalan atas dosanya dan memohon belas kasih Tuhan. Sedangkan orang Farisi dengan angkuh membeberkan kesalehannya, membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia menepuk dada atas kesalehannya, sekaligus melecehkan orang lain. Ia memuliakan diri. Tuhan tidak berkenan pada ibadahnya. Ia pulang tanpa dibenarkan oleh Tuhan. bit.ly/3L5uQHE ... SelengkapnyaSee Less
Lihat di Facebook
Twitter GKIPI
Twitter feed is not available at the moment.