warta mabid ibadah 14 Agustus 2016

Belum ada komentar 72 Views
Persembahan Bunga Mimbar
Minggu, 14 Agustus 2016 Kel. A. M
Rabu, 17 Agustus 2016 Kel. H. H. A
Minggu, 21 Agustus 2016 Das Blumenhaus
Minggu, 28 Agustus 2016 Kel. M. B
Minggu, 4 September 2016 Kel. H. T. P. S
Minggu, 11 September 2016 Kel. H. W
Minggu, 18 September 2016 Kel. A. M
Minggu, 25 September 2016 Kel. I. W
Tema Ibadah
Hari/Tanggal Tema
Minggu, 21 Agustus 2016 “JANGAN LUPAKAN KEBAIKAN TUHAN” (Mzm 103:2)
Yesaya 58:9-14; Mazmur 103:1-8; Ibrani 12:18-29; Lukas 13:10-17
Minggu, 28 Agustus 2016 “TUHAN PENOLONG KU, AKU TIDAK AKAN TAKUT” (Ibr. 13:6)
Amsal 25:6-7; Mazmur 112; Ibrani 13:1-8, 15-16; Lukas 14:1, 7-14
Jadwal Lektor

28 Agustus 2016
6.30 Ibu Lily Anwar
9.00 Ibu Neneng Goenadi
17.00 Bpk Ote Sinay

Pelayanan Keluar

Pada tanggal 21 Agustus 2016 Paduan Suara Wilayah Pondok Indah (PSwPI) akan melayani Persembahan Pujian di :

GKI Sumatera Utara, Medan Kota pada ibadah pukul 08:00 WIB
GKI Tanjung Rejo, Medan pada ibadah pukul 10:00 WIB

Mohon dukungan dan doa dari jemaat dan simpatisan untuk pelayanan tersebut.

Bina Pranikah

Akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 10; 17 dan 24 September 2016
Waktu : Pukul 09:00 – 14:00 WIB
Tempat : R. Korintus (Lt. 3) GKI Pondok Indah
Retret : Sabtu-Minggu, 8 – 9 Oktober 2016
Tempat : Berkat Anugerah Resort

Bagi pasangan yang akan menikah mulai pertengahan bulan Oktober 2016 hingga bulan-bulan berikutnya, silakan mendaftar di kantor gereja.

Sakramen Perjamuan Kudus

Sakramen Perjamuan Kudus
Pada hari Minggu, 14 Agustus 2016 di GKI Pondok Indah dalam kebaktian pukul 06.30, 09.00 dan 17.00, Bapos Telaga Kahuripan pukul 07.00 dan Bapos Desa Kemang pukul 09.30 akan dilayankan Perayaan Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus ini juga terbuka bagi anak-anak yang sudah menerima sakramen baptis. Untuk menyambut dan ikut serta dalam perayaan itu, marilah kita mempersiapkan diri secara bersama-sama.

  1. Pada perjamuan malam terakhir, Kristus menghendaki kita merayakan Perjamuan Kudus untuk mengenang-Nya. Mengenang Kristus berarti mengalami kehadiran-Nya seperti murid-murid-Nya dahulu mengalami kehadiran-Nya bersama mereka. Mengenang Kristus juga berarti menyadari secara pribadi seluruh kehidupan Kristus yang diberikan-Nya bagi keselamatan dunia, sejak Ia lahir, melayani, menderita sengsara, mati, dibangkitkan, dan dimuliakan di surga.
    Marilah kita merenungkannya:

    • Apakah Saudara benar-benar rindu untuk berjumpa secara pribadi dengan Kristus, untuk mengalami kasih, kuasa dan kebenaran-Nya yang membarui hidup Saudara?
    • Apakah Saudara menghayati bahwa seluruh kehidupan dan karya Kristus, yaitu kelahiran-Nya, pelayanan-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya ke surga, sampai dengan kedatangan-Nya kembali, terkait erat dengan kehidupan Saudara?
  2. Pada perjamuan malam terakhir, ketika Kristus memecah roti dan mengangkat cawan, Ia membagikan tubuh dan darah-Nya sendiri kepada murid-murid-Nya. Menerima tubuh dan darah-Nya berarti dipersatukan dengan Kristus sehingga Ia menjadi kepala dan kita tubuh-Nya. Menerima tubuh dan darah-Nya berarti dipersatukan dengan semua orang yang menerima-Nya juga menjadi satu tubuh dan satu roh.
    Marilah kita merenungkannya:

    • Apakah Saudara menghayati bahwa Kristus adalah kepala seluruh kehidupan Saudara, dalam hidup berjemaat dan bermasyarakat, dalam keluarga dan pekerjaan Saudara?
    • Apakah Saudara menghayati bahwa Saudara adalah anggota tubuh Kristus, yang saling mengasihi seorang terhadap yang lain?
  3. Ketika kita bersatu dengan Kristus, Roti Hidup yang dipecah-pecahkan bagi dunia ini, kitapun dipersatukan dalam kematian dan kebangkitan Kritus. Dipersatukan dengan Kristus berarti diutus untuk mengosongkan dan menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus. Dipersatukan dengan Kristus berarti diutus untuk memberi hidup kita demi keselamatan dunia.
    Marilah kita merenungkannya:

    • Apakah dalam persekutuan dengan Kristus, Saudara mau berkurban dan menjadi berkat bagi sesama Saudara?
    • Apakah Saudara menyadari bahwa sebagai anggota tubuh Kristus ditengah dunia, Saudara menjadi mata dan telinga bagi Kristus yang melihat dan mendengarkan, serta peduli terhadap kebutuhan dan masalah sesama Saudara?
    • Sudahkah Saudara menjadi mulut bagi Kristus yang menyuarakan kebenaran dan keadilan dalam lingkungan Saudara? Sudahkah Saudara menjadi tangan bagi Kristus yang berkarya memperjuangkan damai sejahtera di muka bumi?

Kiranya Roh Kudus menolong kita semua dalam mempersiapkan diri untuk merayakan Perjamuan Kudus tersebut.

* Tamu dari Gereja lain mohon mengisi formulir warna hijau, untuk dikirim ke gereja asal.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Warta Majelis Bidang Ibadah