Syukur Kepada ALLAH dalam Kristus

Belum ada komentar 273 Views

Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
(2 Korintus 2:14,15)

Empat puluh lima tahun yang lalu, ketika saya masih seorang pendeta yang belia, suatu hari Minggu saya diminta melayani tiga kali kebaktian di sebuah GKI di kota Surabaya. Usai kebaktian, saya mampir di rumah kakak sulung saya yang tinggal di Jalan Argopuro. Dengan bangga saya bisikkan ke telinganya, berapa jumlah honor atau viaticum yang saya terima untuk pelayanan hari itu.

Saya kira dia akan merasa terkejut mendengar nominal yang menurut pendapat saya sangat fantastis, tapi ternyata ia merespons dengan tawar hati. Ia berkata kepada saya, “Berapa pun kecilnya imbalan uang yang kauterima, tidak perlu engkau merasa kecewa, sebab kepuasan seorang hamba Tuhan bukan karena uang yang diterimanya, melainkan karena telah diperkenan melayani Firman Tuhan.” Jadi menurut kakak saya, ada yang lebih penting daripada honor yang saya terima saat itu, yaitu kesempatan menyebarkan keharuman pengenalan akan Kristus.

Pengalaman ini sedemikian tergores di ingatan saya sehingga berpotensi mengubah pandangan saya mengenai kehidupan seorang pendeta. Saya tidak sudi menjadikan kependetaan saya sekadar sebuah profesi. Saya ingin menjadikannya sebuah sarana utama untuk mencapai tujuan hidup saya, yaitu memperkenalkan Kristus kepada sesama manusia. Jika tidak demikian, percuma saja saya menjadi seorang hamba Tuhan, atau pendeta. Jika seorang hamba Tuhan atau pendeta tidak lagi bersungguh-sungguh memberitakan Firman-Nya dan memperkenalkan Yesus Kristus, apakah ia masih boleh menganjurkan kepada jemaat untuk melakukannya?

Jalan Kemenangan-Nya
Sangat menarik pilihan rasul Paulus tentang istilah “Jalan Kemenangan-Nya”, sehingga membuat kita merasa perlu menyelidiki rahasianya. Apalagi ketika ditambah dengan kata “selalu”. Berarti tidak pernah kalah atau gagal. Sangat sederhana jawabnya, yaitu karena “dalam Kristus”. Apa saja yang dalam Kristus dapat dipastikan tidak akan gagal atau kalah, sebab Kristus sudah mengalahkan dosa, iblis dan maut.

Dalam Hidup Ini Kita Patut Bersyukur, karena…
Pertama, baik rasul Paulus, para pendeta maupun setiap pengikut Kristus lainnya telah diangkat sebagai rekan kerja Tuhan. Dengan rasa haru kita menyambut tugas surgawi ini, mengingat ketidaklayakan kita untuk bergaul dekat dengan-Nya. Seorang hamba Tuhan merasa bersyukur sebab pasti ditangani oleh Tuhan, ketika ia mengalami pembentukan untuk menjadi seseorang yang spesial. Alat yang ada di dalam tangan Tuhan tentu tidak boleh hidup sembarangan. “Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya” (Yesaya 49:2b). Pembentukan, penyimpanan atau apa saja namanya itu, pasti memerlukan suatu proses yang cukup lama. Proses yang diperlukan itu tidak menjemukan, namun penuh dinamika yang setiap kali dapat menggetarkan hati yang bersangkutan untuk bersyukur dan terus bersyukur.

THREE THINGS FOR WHICH THANKS ARE DUE: AN INVITATION, A GIFT AND A WARNING.
Welsh Proverb

Teringat oleh saya saat-saat menghadapi pelayanan Firman Tuhan pada waktu saya masih muda dulu. Karena rasa girang bercampur ketakutan, maka berulang kali saya keluar masuk kamar mandi untuk buang air kecil. Kini saya merindukan semua itu sebab menunjukkan betapa saya sangat menikmati kesungguhan, hati yang bersyukur dan kebahagiaan seorang pelayan yang sedang diasah oleh Tuannya. Learning by doing, itulah cara yang selalu Tuhan pakai. Tak pernah menunggu sampai seseorang mencapai kematangan, apalagi kesempurnaan. Mendekat kepada-Nya untuk memperoleh instruksi serta bekal-bekal yang diperlukan, diperbolehkan melatih diri di lapangan, menjumpai sesama sambil diawasi-Nya, lalu dipanggil untuk mendekat lagi, begitulah seterusnya yang terjadi. Semua ini patut disyukuri, dan rasa syukur yang mendalam itu mendatangkan kebahagiaan.

THE THANKFUL HEART IS THE ONLY DOOR THAT OPENS TO GOD.
Joe Orton

Kedua, selain dipilih menjadi hamba-Nya, kita juga diperkenankan menyalurkan anugerah keselamatan kepada sesama manusia. Rasa syukur kita bertambah-tambah ketika melihat sesama kita bisa hidup sebahagia itu, dan terlebih karena kitalah yang telah diutus Tuhan untuk memberkati mereka. Anda pasti pernah ikut tertawa ketika melihat seseorang sedang tertawa, walaupun tawanya tidak ditujukan kepada Anda. Apalagi jika tawanya ditujukan kepada Anda, dan terlebih lagi karena Anda ikut menjadi penyebab dari tawanya itu. Di sini kita tidak sedang berbicara tentang tertawa-tertawa biasa, namun tentang kebahagiaan di dalam Yesus Kristus, kebahagiaan seorang manusia berdosa yang telah diselamatkan jiwanya oleh karena penebusan-Nya.

Ketika alm. ayah saya dibaptiskan di GKI Madiun oleh alm. Pdt.Liem Ie Tjiauw, sahabat saya, maka tak terasa meneteslah air mata saya. Saya sangat terharu dan bersyukur karena dua hal: pertama, karena akhirnya Papa yang lanjut usia itu bersedia menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamatnya, dan kedua, karena sayalah yang telah dipakai Tuhan untuk mempersiapkan hati ayah melalui katekisasi yang saya berikan secara pribadi setiap malam. Mengenang semua itu saya sangat bersyukur, dan hal itu menghadirkan kebahagiaan tersendiri sebagai seorang anak bagi ayah yang sangat saya cintai.

Menjadi Bau yang Harum dari Kristus
Kita tidak akan pernah menjadi bau yang busuk dari Kristus, sebab Kristus tidak memproduksi atau memiliki persediaannya. Kristus Tuhan sesungguhnya merupakan sumber kebahagiaan yang dibutuhkan oleh setiap insan di dunia ini. Bergaul dengan Kristus dari waktu ke waktu di sepanjang hidup ini, senantiasa menimba dan memancarkan kebaikan-Nya, membuat hidup kita tidak sia-sia tetapi bermakna. Jika semua itu kita lakukan dengan hati penuh rasa syukur, maka kehidupan yang surgawi sudah boleh kita mulai.

WHO DOES NOT THANK FOR LITTLE, WILL NOT THANK FOR MUCH.
Estonian Proverb

Mohon jawab dengan jujur,

  • Apa yang sebenarnya sedang Anda cari di dunia ini?
  • Kapan pencarian Anda itu akan Anda hentikan?
  • Bila rasa syukur ternyata membuat hidup Anda berbahagia, mengapa Anda tidak makin memperbanyaknya?

***

» Pdt. Em. Daud Adiprasetya

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Teologia
  • Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
    Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada...
  • Kasih Terbesar
    Hakikat Penderitaan Yesus Paska, dalam kebiasaan orang Kristen, kurang mendapatkan posisi yang kuat ketimbang Natal dengan segala gemerlap dan...
  • Yesus: Milik Muslim Atau Kristen?
    sebuah dialog untuk menemukan ujung pemahaman bersama dalam perbedaan
    Dialog Antar Iman Hidup bersama dalam perbedaan sebenarnya wajar. Masalah baru timbul manakala perbedaan itu dijadikan alasan untuk tidak...
  • Merengkuh Terang
    Allah Pencipta Terang … dan Gelap Sebagai hal yang diciptakan pada hari pertama (Kej. 1:3), terang memiliki peran yang...
  • Laborare Est Orare
    menyikapi dikotomi ‘berdoa’ atau ‘bekerja’
    ‘Ora et Labora’ Kita mengenal akrab dan sangat memahami idiom yang artinya ‘Berdoa dan Bekerja’ ini. Sebuah prinsip yang...