PS Gracia ke Bukittinggi

Dalam rangka Wisata Nada ke Padang dan Bukittinggi, 25-27 Agustus 2018

Belum ada komentar 92 Views

Melalui program Wisata Nada setiap tahun, paduan suara Gracia melayani ibadah gereja di luar kota. Tahun ini kami melayani di HKBP Bukittinggi, Sumatera Barat. 31 anggota paduan suara menyanyikan lagu “Mari Sebarkan Injil” dan “People Need the Lord” pada kebaktian pagi 26 Agustus yang dipimpin oleh Pdt. Ebenheizer Nababan/br. Sirait (Foto-1). Foto-2 adalah tampak depan gereja Huria Kristen Batak Protestan Bukittinggi yang berdiri pada tanggal 7 Oktober 1861.

Hari Sabtu, 25 Agustus pukul 05.25, kami bersama-sama berangkat dari gereja menuju bandara Soekarno-Hatta dan pada pukul 09.20 sudah tiba di bandara internasional Minangkabau. Puji Tuhan! “Makan nasi uduk lauknya kepiting, dari tadi duduk sekarang landing”. Padang terkenal dengan rumah gadangnya (Foto-3), yang berarti rumah yang tidak memiliki lumbung padi. Penduduknya menjunjung tinggi kekerabatan, seperti pepatah yang mengatakan, “Ga lapuk kena hujan, ga lapuk kena panas”, yang mengandung arti warisan turun-temurun. Kami berkesempatan mengenakan pakaian adat Minang di Minang Village (Foto-4). Ini merupakan kepuasan tersendiri bagi kami, dan sejenak kami merasa seperti orang Minangkabau. Sungguh Tuhan Maha Pencipta; berbagai suku diciptakan dengan keunikan tersendiri yang begitu mengagumkan.

Keindahan Danau Maninjau/Puncak Lawang melalui Kelok 44 dan Desa Sungai Landia terlihat di latar belakang Foto-5. Sebelum kami kembali ke Padang pada hari Senin, kami bersyukur dapat menikmati keajaiban ciptaan Tuhan melalui keindahan Ngarai Sianok (Foto-6).

Ketika kepada para anggota paduan suara ditanyakan tentang keikutsertaan mereka dalam wisata nada, mereka mengatakan bahwa selain kerinduan untuk melayani Tuhan dengan kemampuan yang mereka miliki, kesempatan ini juga mereka pergunakan untuk saling mengenal lebih baik meskipun berbeda-beda dalam karakter, juga untuk menghindari pikun dan rasa stres di rumah. Yang terakhir ini tentunya hanya kelakar. Namun kebersamaan yang terjalin di dalam keberagaman ini sangat bermanfaat dalam mempererat hubungan di antara kami.

Semoga perjalanan wisata nada ini dapat kami kenang selamanya dan hubungan kami makin akrab satu dengan yang lain sehingga menjadi berkat bagi banyak orang.

Terpujilah Tuhan sampai selama-lamanya (Mazmur 55:22, Kejadian 28:15).

Sebagai penutup, penulis memberikan apresiasi kepada Pengurus Inti PS Gracia periode April 2017-Maret 2020: Ibu Christine Gunawan (Ketua), Ibu Eldysa Hutasoit (Wakil Ketua), Ibu Olna Sambouw (Bendahara), Ibu Riana Napitupulu (Sekretaris), dan panitia Wisata Nada: Ibu Rosmida Panjaitan, Ibu Ledania Pertiwi, Ibu Veronika Apriliana, Ibu Shinta Monterie, dan terutama Ibu Elizabeth Hutabarat yang telah bersusah payah melatih kami.

Nurmala M Mangunsong

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Antar Kita
  • GKI ORCHESTRA: Kidung Pengharapan
    Sekilas tentang GKI Orchestra GKI Orchestra merupakan ruang bagi remaja-pemuda dari seluruh GKI untuk memberikan talenta dan kerinduannya dalam...
  • Mata Air Kasih-Nya
    Yesus adalah Raja, ya benar, tetapi Ia berbeda dari raja yang lain. Sebuah Kerajaan, memiliki bendera, apapun modelnya, bahkan...
  • BELAJAR MELAYANI SEDARI KECIL
    Ibadah Anak/Sekolah Minggu sudah selesai, tapi masih banyak Adik adik Sekolah Minggu yang belum beranjak meninggalkan sekolah Tirta Marta...
  • PERSEKUTUAN DOA PAGI
    Persekutuan Doa Pagi atau PDP adalah kegiatan rutin di gereja, yang sepertinya dimiliki oleh hampir semua GKI, termasuk GKI...