Pekerjaan adalah Saluran, tetapi Tuhan adalah Sumber Anda

Belum ada komentar 158 Views

Bacaan Hari ini:
Filipi 4:19 “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.”

Apa yang Anda jadikan sumber perlindungan Anda?

Menaruh kepercayaan Anda pada rekening bank Anda, pekerjaan Anda, atau investasi Anda adalah resep penyebab sakit hati, karena Anda bisa kehilangan itu semua.

*Anda harus menaruh kepercayaan dan rasa aman Anda pada sesuatu yang tidak akan pernah terambil dari Anda. TUHAN!*

Jika Anda ingin berkat Tuhan dalam hidup Anda, maka Anda harus bergantung *pada kekayaan Tuhan, bukan pada diri Anda sendiri.*

Ini yang yang dikatakan Alkitab tentang kekayaan Allah: “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus” Filipi 4:19.

Pekerjaan Anda tidak boleh menjadi sumber kekayaan Anda. *Pekerjaan Anda adalah saluran, tetapi Tuhanlah sumber Anda. Jika Anda paham dengan konsep ini, maka tingkat stres Anda akan jauh lebih berkurang.*

Saya katakan sekali lagi: *Pekerjaan Anda adalah sebuah saluran, tapi Tuhanlah Sumber persediaan Anda.*

Jika Anda menyalakan keran di dapur tapi airnya tidak keluar, apa yang akan Anda lakukan? Akankah Anda berkata, “Ya Tuhan; dunia ini sudah kehabisan air – tidak ada air yang keluar dari keran ini, pasti tidak ada air tersisa juga di dunia ini?”

Tentu saja tidak.
Anda sudah tahu masalahnya tidak berada pada sumbernya. Ada banyak air di dunia ini. Masalahnya ada pada salurannya; saluran yang satu menyumbat saluran yang lainnya. Jika satu saluran tersumbat dalam hidup Anda dan “keran” airnya berhenti, maka *Tuhan akan membuka keran itu dengan mudahnya.*

Jika Tuhan menutup pintu dalam hidup Anda, maka Ia dapat membuka yang lain. Dan jika pintu lain ditutup, maka Ia bisa membuka jendela, dan Anda bisa memanjat melewatinya. 

*Tuhan tidak terbatas pada kemampuan dan kapasitas Anda. Pekerjaan Anda adalah sebuah saluran. Jika Anda berpikir pekerjaan Anda adalah yang membuat Anda aman secara finansial, maka Anda akan merasa tidak aman sepanjang hidup Anda. Anda harus mengerti bahwa Tuhan adalah sumber persediaan Anda, dan Anda dapat bergantung kepada-Nya untuk mengetahui dengan tepat apa yang Anda butuhkan dan bagaimana Ia memberikannya kepada Anda.*

Pekerjaan datang dan pergi. Rekening bank turun dan naik. Perekonomian pasang dan surut. Pasar saham naik atau turun. Itu tidak jadi masalah! Anugerah Tuhan senantiasa mengalir

Renungkan hal ini: 
– Bagaimana dengan menaruh kepercayaan Anda pada kekayaan Allah memengaruhi cara Anda menangani keuangan Anda?
– Apakah sajakah “keran” yang baru saja dimatikan dalam hidup Anda? Bagaimana Anda bisa tetap percaya pada Tuhan – atau berusaha untuk percaya pada-Nya- untuk keamanan finansial Anda?
– Apa yang Anda lihat dari investasi dan keuangan Anda tentang prioritas-prioritas Anda? 

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 41-42; Kisah Para Rasul 16:19-40

*Anda hanya mendapatkan rasa aman dengan berpegang pada kekayaan Allah.*

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Teladan Pelayanan
    Yohanes 13: 1-17; 31b-35
    Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya…, kemudian la menuangkan air ke dalam sebuah baskom dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya...
  • Dirasuki Iblis
    Yohanes13:21-32
    Sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Lalu Yesus berkata kepadanya, “Apayang hendak kau perbuat, perbuatlah dengan segera’.’...
  • Keluar Dari Kegelapan
    Yohanes12: 20-36
    Siapa yang berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. (Yoh. 12:35c) Abad pertengahan di Eropa sering...
  • HAMBA yang TAAT
    Lukas 1:26-38
    Kata Maria, “Aku ini hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk. 1:38) Taat...
  • MATA KETIGA
    Markus 10: 32-34, 46-52
    Ketika didengarnya bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (Mrk. 10:47) Dua...