baru

Lihatlah, Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru

Wahyu 21: 1-6

Belum ada komentar 2765 Views

Ketika sedang berbelanja bahan makanan, tentu kita inginkan stock yang paling baru. Bahkan dalam rutinitas yang kita jalani, kita merindukan sebuah suasana baru supaya tidak jenuh. Jika sebagai manusia saja kita jenuh, apalagi Allah. Ia jenuh terhadap dosa kita sehingga Allah Bapa rela mengorbankan dirinya melalui Yesus Kristus supaya kita meninggalkan dosa.Ia mau kita berubah dan hidup baru bersamaNya.

Sasaran dan fokus pengharapan dari pembangunan iman pada masa Perjanjian Baru, terkhusus di dalam kitab Wahyu adalah tentang suatu dunia baru yang diubah dan telah ditebus. Dunia baru ini diyakini sebagai tempat Kristus akan berdiam dengan umat-Nya dan disanalah kebenaran sejati berdiam dalam kesempurnaan kekudusan.

Di dalam perikop Wahyu yang kita baca hari ini mau mengungkapkan secara garis besar mengenai pembaharuan bagi kehidupan setiap umat yang berusaha tetap setia di tengah situasi yang penuh dengan ancaman. Banyak ahli Alkitab menafsirkan bumi “yang baru” itu sebagai bagian kehendak Allah memulihkan semua ‘kerusakan’ di kehidupan kita. Allah mau kita berubah dengan totalitasNya yang sedia menolong kita.

 ‘Kesalahan favorit’ yang selalu saya lakukan hingga usia 16 tahun adalah lupa waktu makan akibat terlalu senang membaca buku. Sampai satu ketika Ujian Akhir Nasional harus saya jalani, malahan terganggu karena penyakit maag akut. Akhirnya saya jenuh terhadap kesalahan itu. Gimana supaya bisa lepas dari itu? Ya, dengan mengubah pola pikir yang serba meng-enteng-kan penyakit. Saya berubah menjadi lebih teratur, supaya tidak lagi sakit.

Mengacu dari pengalaman ‘kesalahan favorit’ tentu masing-masing kita punya, tapi apa iya mau terus menerus begini? Hidup yang dipenuhi dengan kesalahan favorit, meski awalnya mungkin terasa enak, tapi lama-kelamaan akan jenuh dan melelahkan juga. Maka dari itu kita semestinya berubah. Lebih cepat lebih baik. Tentu kita tak mau kan terjebak jenuh berlarut-larut? Selamat memperbaharui diri bersama Allah yang mau menolong kita menjadi pribadi baru yang lebih baik.

ICRP

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Raja yang menunggang keledai
    Yohanes 12:12-16
    MENERIAKKAN HOSANA ATAU KECEWA PADA DIA? Kerinduan orang Yahudi adalah melepaskan diri dari penjajahan Pemerintah Romawi. Mereka punya harapan...
  • Muliakanlah Nama TUHAN
    PENGHORMATAN KEPADA TUHAN BERBEDA DARI PENGHORMATAN KEPADA MANUSIA. Banyak orang ingin dimuliakan. Maksudnya, banyak orang ingin dihormati orang lain....
  • Percayalah Dengan Hatimu
    PERCAYA KEPADA TUHAN BERBEDA DENGAN PERCAYA KEPADA MANUSIA. Percaya itu berarti mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau...
  • Lepaskanlah Kepentingan Diri
    Kejadian 17:1-7, 15-16 / Mazmur 22:24-32 / Roma 4:13-25 / Markus 8:31-38
    Markus menyajikan perbandingan antara pandangan manusia yang cenderung memprioritaskan diri sendiri dan sikap Yesus Kristus yang rela menderita demi...
  • Berpalinglah Pada TUHAN
    Kejadian 9:8-17 / Mazmur 25:1-10 / 1 Petrus 3:18-22 / Markus 1:9-15
    Pertobatan merupakan topik yang selalu relevan dalam kehidupan kita sebab manusia masih sering terjerumus dalam dosa-dosa dan godaan dunia...