Pada hari Selasa pagi, 20 September yang lalu, Pdt. Vera Aruan, 20 anggota Persekutuan Wanita Wilayah Pondok Indah (PWW PI), dan Sdr. Sinyo sebagai organis, telah berkunjung ke Panti Wreda Hana di Kedaung Ciputat. Setiba di sana, sebagian besar penghuni -kecuali yang sakit- telah berkumpul di ruang perawatan, yang pada hari itu dipakai sebagai ruang ibadah. Beberapa penghuni duduk di kursi roda, dan ada pula yang memakai tongkat untuk berjalan, namun semua menyambut kami dengan sukacita.

Sdri. Imunk memulai pertemuan dengan menyapa semua opa dan oma dengan ramah, lalu disusul dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh Pnt. Nina Susilo. Setelah itu kami bersama-sama menyanyikan beberapa lagu yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam suasana yang penuh keakraban, Pdt. Vera Aruan kemudian mengajak jemaat untuk bersama-sama merenungkan firman Tuhan dari 2 Tesalonika 3, yang diteruskan dengan ayat 5-7. Dalam khotbahnya, Pdt. Vera mengatakan bahwa setiap orang suka menerima hadiah, namun kadang-kadang hadiah itu kurang dihargai karena tidak sesuai dengan keinginan si penerima. Demikian pula Tuhan sudah memberikan hadiah kepada kita berupa kesempatan, hobi yang dapat dikerjakan, dan teman-teman di sekitar kita. Apakah kita menerima hadiah Tuhan itu dan memanfaatkannya dengan baik, atau hanya kita sia-siakan?

Setelah khotbah, Paduan Suara Panti Wreda Hana mempersembahkan pujian yang indah, lalu beberapa penghuni Panti berturut-turut memuji Tuhan. Ada yang berkata bahwa ia tergerak mendengarkan khotbah Pdt. Vera dan ingin memuliakan Tuhan, meskipun suaranya tidak merdu. Kami terharu mendengar ketulusan para opa dan oma ini!

Ibu Hartono, salah seorang penghuni Panti, memberikan wejangan yang sangat berguna untuk kita renungkan. Mantan kepala sekolah di Solo ini mengatakan bahwa ada 4 pilar yang dibutuhkan oleh orang-orang seusianya, yaitu:

1. Kemandirian untuk hidup sendiri dan tidak merepotkan anak dan menantu;
2. Hobi untuk melewatkan waktu dengan berguna;
3. Kehidupan sosial bersama teman-teman sebaya;
4. Persekutuan dengan Tuhan dan dengan sesama orang beriman.

Ibu Hartono menambahkan bahwa semua pilar ini diperolehnya di Panti ini, sehingga membuatnya bahagia tinggal di sana.

Atas permintaan penghuni Panti, rombongan PWW PI menyanyikan satu lagu pujian, lalu beberapa penghuni bergantian menyanyikan beberapa lagu. Setelah itu Sdri. Rida, yang menjabat sebagai Kepala Panti, menerangkan bahwa saat ini penghuni Panti berjumlah 89 orang: 13 pria dan 76 wanita. Ada blok bangunan lama, blok bangunan baru, bangsal, dan di tanah sebelah ada bangunan tersendiri untuk penghuni yang lebih mampu. Juga ada gedung baru yang sedang dalam taraf pembangunan.

Dari keterangan yang kami peroleh, harga sewa kamar di Panti ini bervariasi, namun yang termahal tentu untuk penghuni VIP yang berkisar antara 2,9 sampai 4 juta untuk kamar 1 orang. Para penghuni juga setiap hari dipantau tekanan darahnya oleh dokter-dokter muda (ko-as), dan dua kali seminggu diperiksa kesehatannya oleh dokter umum.

Acara ditutup dengan doa oleh Pdt. Vera, dan setelah pembagian bingkisan, rombongan PWW PI berkeliling untuk mengunjungi para penghuni yang sakit, sambil sekilas melihat keadaan Panti. Sementara itu, dos-dos makanan yang kami bawa sudah dibagikan kepada semua penghuni Panti, termasuk para karyawannya, dan beberapa sumbangan peralatan rumah tangga juga diserahkan kepada Pengurus Panti.

Rombongan kembali ke Jakarta sekitar pukul 12 siang dengan membawa banyak kesan manis tentang kunjungan ini. Siapa tahu, suatu ketika kita juga akan menghuni Panti Wreda Hana?

(ID)