“Jangan Bawa Kami kedalam Pencobaan”

“Jangan Bawa Kami kedalam Pencobaan”

Kej. 2:15-17, 3:1-7; Mzm. 32; Rom. 5:12-19; Mat. 4:1-11

Belum ada komentar 238 Views

Permohonan “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”, seringkali menimbulkan pemahaman yang keliru, karena seolah-olah doa ini menjadi permohonan supaya Allah jangan bertindak mencelakakan kita dengan memasukkan kita ke dalam pencobaan. Kata “Membawa” berasal dari kata Ibrani/Aram yang secara harafiah berarti “menyebabkan pergi (jatuh)”, dengan demikian kalimatnya seharusnya dipahami menjadi “Sebabkanlah (buatlah/jagalah) kami supaya tidak masuk (jatuh) ke dalam “pencobaan” atau “bantulah kami supaya terhindar dari pencobaan”.

Dalam masyarakat kita pencobaan (baca: godaan) yang paling nyata adalah ketika orang berlomba-lomba mendapatkan keagungan melalui nama besar dan termasyhur. Oleh sebab itu surat kabar atau media lainnya terus-menerus menyampaikan pesan kepada kita: yang penting adalah dikenal, dikagumi, disanjung – entah Anda itu seorang tokoh politik, tokoh agama, pegawai, guru, pedagang, dll.

Namun sebenarnya, seperti yang digambarkan Matius, keagungan yang sejati itu seperti yang dilakukan oleh Yesus, adalah sesuatu yang tersembunyi, sederhana, rendah hati, dan tidak memaksakan diri. Tidak mudah bagi kita untuk mempercayai diri kita dan karya-karya kita tanpa pengakuan publik. Kita seharusnya mempunyai rasa percaya diri yang kuat disertai kerendahan hati yang mendalam seperti yang dilakukan oleh Yesus dalam menghadapi dan mensikapi pencobaan. Fokus Yesus bukan pada mampu atau tidak mampu, boleh atau tidak boleh, tetapi hati yang tetap berpegang teguh pada Firman yang berbicara. Sekalipun Yesus punya kuasa dan kewenangan, tetapi Ia tetap rendah hati dan tunduk pada Sabda BapaNya. Yesus menyadari bahwa ia sedang melakukan rancangan Bapa dan Ia melaksanakan dengan sabar, tekun, dan penuh cinta, tanpa harus mencari pujian.

(TT)

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • Engkaulah Gembala yang Baik
    Yohanes 10:11-18
    Saya menyarankan Anda membaca secara berurutan Yohanes 10 dan 15. Maka, jika Anda jeli, Anda akan mendapati sebuah kesamaan...
  • Yesus yang Lapar
    Lukas 24:36b-48
    Salah satu keunikan Injil Lukas, dibandingkan ketiga injil lainnya, adalah melimpahnya kisah Yesus makan bersama orang lain. Injil Lukas...
  • KUTEMUKAN TUHAN
    Lukas 24:13-29
    MENEMUKAN TUHAN BUKAN BERARTI TUHAN BERSEMBUNYI ATAU PERGI DARI KITA. Istilah kutemukan Tuhan bukan berarti Tuhan tidak mau bersama...
  • Raja yang menunggang keledai
    Yohanes 12:12-16
    MENERIAKKAN HOSANA ATAU KECEWA PADA DIA? Kerinduan orang Yahudi adalah melepaskan diri dari penjajahan Pemerintah Romawi. Mereka punya harapan...