3 Yohanes adalah surat yang ditulis oleh Yohanes untuk Gayus, sahabatnya. Ia menjadi salah satu tulisan dalam pustaka Yohanes (Injil Yohanes, surat 1, 2, dan 3 Yohanes, dan Wahyu). Di dalam pustaka Yohanes itu, sahabat (philos) dan persahabatan (philia) sangatlah menonjol. Surat 3 Yohanes ini pun ditulis dengan sebuah sapaan, “Salam dari sahabat-sahabatmu. Sampaikanlah salamku kepada sahabat-sahabat satu per satu.” (ay. 15). Gereja, dalam pustaka Yohanes, dihayati pertama-tama sebagai sebuah persahabatan, lebih dari komunitas “murid” atau “orang percaya.”
Ayat 11 sesungguhnya memberi definisi bagi komunitas persahabatan itu. Para sahabat adalah orang-orang yang “berbuat baik” dan karenanya “berasal dari Allah” (ek tou Theou—keluar dari Allah). Di dalam 1 Yohanes 4:1-7 kata “berasal dari Allah” ini menjadi penanda identitas kita sebagai komunitas persahabatan. Maka, persahabatan (philia) itu sendiri adalah identitas Allah Trinitas.
Adalah seorang rahib dari abad ke-12 bernama Aelred of Rievaulx. Ia menafsirkan ungkapan Yohanes bahwa “Allah adalah kasih” (Deus caritas est) dengan mengatakan bahwa “Allah adalah persahabatan” (Deus amicitia est). Indah sekali, bukan? Jadi, persahabatan bukan hanya relasi manusiawi; persahabatan berakar pada identitas Allah Trinitas sendiri, yang kita alami secara langsung berkat persahabatan dengan Kristus. Ia sendirilah yang berkata mesra, “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba … tetapi Aku menyebut kamu sahabat” (Yoh. 15:150).
ja
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.