Ekstra Kalsium Sehabis Operasi Gondok, Mengapa?

Ekstra Kalsium Sehabis Operasi Gondok, Mengapa?

Belum ada komentar 1160 Views

Dok, saya ingin mengetahui tentang apa hubungannya operasi siroid dengan kekurangan kalsium terus menerus (harus mengkonsumsi) kalsium setiap hari dan ada juga yang tidak mengkonsumsi setiap hari. Dan bagi yang setiap hari harus mengkonsumsi kalsium, jika telat mengkonsumsinya maka yang bersangkutan merasa terjadinya kram hampir di seluruh tubuhnya. Bahkan yang bersangkutan jika terlambat mengkonsumsi kalsium, yang bersangkutan terpaksa harus segera memperoleh pertolongan melalui infus cairan kalsium.

Mohon penjelasan. Terima kasih.

N. Pudji S. – Cilandak


Pasca operasi kelenjar gondok tidak jarang bermasalah. Salah satunya terangkatnya, tentu tanpa disengaja, kelenjar anak gondok parathyroid di bagian depan batang leher, berukuran lebih kecil dari gondok, yang bertetangga di belakangnya. Kita tahu, di batang leher bagian depan terdapat kelenjar gondok, yang normalnya baru teraba bila ia membesar. Gondok melekat pada tulang cincin saluran napas di batang leher, yang ikut bergerak naik turun sewaktu kita menelan.

Berbeda dengan kelenjar gondok yang memproduksi hormon antara lain untuk memacu metabolisme tubuh, hormon kelenjar anak gondok (parathormone) mengatur metabolisme kalsium. Bila fungsi anak gondok berkurang, atau tiada sama sekali, tubuh akan kekurangan kalsium.

Selain akibat terangkatnya kelenjar anak gondok, gangguan metabolisme kalsium juga bisa terjadi sejak lahir dengan sebab yang tak jelas (idiopathic hypoparathyroidism). Pada kasus demikian dari kecil anak sudah mengalami gangguan metabolisme kalsium.

Gejala gangguan otot

Gejala gangguan kelenjar anak gondok muncul sebab kadar kalsium dalam darah menurun. Bila kalsium dalam darah lebih rendah dari normal (kurang dari 7 mg/%), gejala otot berupa kram atau tetany mengejawantah. Otot-otot tubuh lebih mengejang dibanding normal. Untuk membuktikan bahwa itu sebuah tetany, dokter bisa melakukan sebuah tes khusus.

Berat entengnya gejala tergantung berapa besar derajat kekurangan kalsiumnya. Turun naiknya kadar kalsium dalam darah, dan toleransi tubuh terhadap kekurangan kalsium, menentukan kemunculan gejala kram bisa tidak kunjung berhenti, atau adakalanya hanya gejala yang hilang timbul.

Selain kram, mungkin muncul juga gejala kedutan otot kaki, tangan, wajah, mata, lidah, tak jarang di bagian otot tubuh lainnya. Bila mengenai otot pernapasan di tenggorokan, bisa saja bikin napas jadi seperti mengorok (stridor).

Gejala awal kekurangan kalsium mungkin baru muncul di sekitar mulut. Rasa kebas (baal) di kulit sekitar bibir, mungkin gejala permulaan hypoparathyroidism. Bila kondisi kekurangan kalsium dibiarkan untuk waktu lama, kerusakan bisa berlanjut sampai ke bolamata. Mungkin terjadi gangguan pada layar mata (retina), sampai katarak, yang keduanya bisa berakhir dengan kebutaan. Pada kasus yang sudah lanjut, tak jarang terjadi kejang-kejang sekujur badan mirip serangan ayan, yang bisa berakhir fatal.

Ekstra kalsium sepanjang hidup

Bila diagnosis hypoparathyroidism sudah dipastikan, pemberian ekstra kalsium satu-satunya terapi. Tergantung seberapa parah kekurangan kalsiumnya, dipertimbangkan apakah perlu terus-menerus dengan kalsium takaran tinggi, atau cukup dosis rendah saja.

Pada kasus hanya penurunan fungsi anak gondok saja, sehingga masih diproduksi hormon anak gondoknya, pemberian tambahan kalsium tidak perlu terus dengan takaran tinggi. Hanya pada kasus anak gondok sudah hilang, atau sama sekali tak berfungsi lagi, kalsium mutlak diberikan terus.

Bila lalai menambah kalsium, bisa terjadi kondisi krisis berupa tetany atau kekejangan yang jika berat bisa mencekik saluran napas, dan berakhir fatal. Untuk itu diperlukan pertolongan darurat dengan pemberian infus kalsium sampai gejala mereda.

Jadi kasus gangguan fungsi kelenjar anak gondok perlu ditetapkan derajat keparahan, selain memonitor kadar kalsium darah dari waktu ke waktu, jangan sampai anjlok ke tingkat gejala tetany berisiko muncul.

Selain tambahan kalsium, asupan fosfat (PO4) perlu dikurangi, dan vitamin D perlu ditambah. Untuk mencegah agar unsur-unsur di atas senantiasa seimbang dalam darah, tak sampai kekurangan, tidak juga boleh berlebihan, pemeriksaan laboratorium darah mengukur mineral dan vitamin tersebut perlu rutin dikerjakan.

Cara baru operasi gondok

Belum lama ini di Jakarta diperkenalkan cara baru operasi kelenjar gondok (thyroidectomy) oleh dokter bedah dari Jepang. Kelebihan perasi ini dibanding operasi konvensional, dilakukan dengan cara merogoh dari bagian pundak, dan tidak langsung di batang leher tempat gondoknya.

Kita tahu di batang leher ada beberapa bagian vital dari tubuh. Selain kelenjar anak gondok, banyak saraf dan pembuluh darah di situ yang berisiko terkerat atau terganggu sewaktu pembedahan. Kemampuan berbicara jadi terganggu sehabis operasi gondok, misalnya, bisa terjadi bila saraf di sekitar batang leher terkerat sewaktu operasi.

Dr. Handrawan Nadesul

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Kesehatan
  • MINDFUL EATING
    Alasan terutama untuk menjadi mindful adalah dengan menyadari bahwa tubuh ini adalah bait Allah yang perlu kita syukuri dan...
  • Demam Berdarah Bisa Dicegah
    Demam berdarah dengue (DBD) diberitakan berjangkit di sejumlah daerah sekarang ini. Penyakit ini buat kita dianggap jamak. Apakah memang...
  • Menunda Proses Menua
    Menua itu pasti, tetapi ilmu dan teknologi medis bisa menundanya. Berumur panjang itu pilihan, bukan menerima keadaan, melainkan memilih...
  • Nasib Kita Di Hadapan COVID
    Sekarang ini makin banyak orang gelisah, galau, khawatir, takut, dan fobia di tengah ingar bingar informasi yang “mis” maupun...