Berbuah Di Dalam Kerajaan Allah

Belum ada komentar 219 Views

Suatu hari seorang penginjil melihat-lihat kota di sebuah negeri kafir. Ia bertemu dengan seorang ibu yang berdiri di muka sebuah rumah berhala yang sedang dibangun. Penginjil itu bertanya kepada wanita tua itu, berapa anggaran yang sudah ditetapkan untuk membangun rumah berhala sebesar itu? Wanita tua itu menjawab,”Tuan, kami tidak pernah lebih dulu menghitung berapa mahal pembangunan rumah ini, sebab kami mendirikannya untuk dewa yang kami sembah!”

Menurut pendapat kita, mereka itu adalah orang-orang bodoh, sebab mau mempersembahkan dalam jumlah yang tak terbatas, padahal hanya untuk dewa yang sebenarnya tidak ada.

Namun jika dipikir secara mendalam, lebih bodoh lagi kita ini, yang terlalu banyak berhitung saat memberikan persembahan bagi pekerjaan Tuhan Yesus yang menyelamatkan jiwa umat manusia.

Ternyata kita hanya pandai mengeritik tapi belum memiliki iman yang cerdas. Jika selama ini kita kikir berkorban bagi Tuhan, apakah masih boleh mengharapkan buah-buah yang indah di dalam kehidupan kita?

Hari ini Tuhan berfirman, “Carilah dahulu Kerajaan Allah.” Kata “carilah” sangat menarik. Kata itu merupakan anjuran, bahkan perintah dari Tuhan, supaya kita jangan hanya duduk manis di dekat-Nya, melainkan mau berdiri dan bertindak. Beraktivitas, berusaha dan berjuang.

Kata “carilah dahulu” mengingatkan kita kepada hal-hal sebelumnya, yaitu kekhawatiran manusia akan kebutuhan sehari-harinya. Apakah semua kebutuhan itu tidak penting? Tentu saja penting! Namun di sini Tuhan memberikan petunjuk agar kita menempuh langkah kunci, yang harus kita prioritaskan, setelah itu kita akan memperoleh kebutuhan hidup kita seutuhnya.

Jika kita memprioritaskan Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka kita akan beroleh segala sesuatu yang kita inginkan, yang menjadi kebutuhan hidup kita, dan yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya, yaitu segala sesuatu yang sangat menakjubkan. Mencari Kerajaan Allah di dalam hidup kita berarti melakukan segala sesuatu yang diajarkan oleh Tuhan, menjunjung tinggi keadilan dan kasih.

THE KINGDOM OF GOD IS A KINGDOM OF LOVE; AND LOVE IS NEVER A STAGNANT POOL. (Henry W. Du Bose)

Tuhan menampakkan diri kepada seorang laki-laki bernama Ananias dalam satu penglihatan dan memintanya menjalankan apa yang menurut perasaan Ananias adalah misi yang berbahaya. Dia memintanya pergi ke rumah seorang bernama Yudas, untuk menumpangkan tangannya atas orang yang bernama Saulus dari Tarsis, dan mendoakan agar ia memperoleh penglihatan.

Saulus sudah menjadi buta saat ia berjalan menuju Damaskus untuk menangkap dan membawa orang-orang Kristen di sana ke Yerusalem agar disiksa sampai mati. Namun demikian, Ananias melakukan apa yang Tuhan katakan kepadanya dan dalam beberapa jam penglihatan Saulus dipulihkan.

Menurut sejarah kristiani, Ananias hanyalah seorang tukang sepatu sederhana yang tidak tahu apa yang terjadi dengan Saulus di kemudian hari, atau bagaimana ia sudah mengubah sejarah umat manusia melalui ketaatan kepada Allah dengan cara yang sangat sederhana, yaitu perubahan Saulus menjadi Rasul Paulus.

Saat terbaring sekarat di tempat tidurnya, Ananias menatap ke surga dan berbisik, ”Aku belum menyelesaikan banyak hal ya Tuhan; baru sedikit sepatu yang kubuat, hanya sedikit sandal yang kujahit, apalagi yang dapat diharapkan dari seorang tukang sepatu miskin?” Tuhan berbicara dalam hati Ananias,“Jangan khawatir, Ananias, jangan khawatirkan berapa banyak atau sedikitnya pekerjaan yang sudah kamu selesaikan. Yang penting adalah saat Aku membutuhkanmu, kamu ada.”

Berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, walaupun itu hanya satu jam, membuka kesempatan bagi kita untuk mengubah sejarah. Untuk melakukannya, kita harus mendengarkan dan taat.

WHEREVER GOD RULES OVER THE HUMAN HEART AS KING, THERE IS THE KINGDOM OF GOD ESTABLISHED. (Paul W. Harrison)

Ananias adalah seorang anak Tuhan yang selalu mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka namanya tercatat sebagai pelaku Firman yang mengeluarkan buah, ia boleh ikut mengubah zaman. Hal itu tidak terpikirkan olehnya, sampai di penghujung umur hidupnya ia baru disadarkan oleh Tuhan. Jika kita ingin berbuah dalam Kerajaan Allah, pertama-tama kita harus mengetahui bahwa kita diberi kesempatan mempersembahkan buah-buah yang terindah kepada sang Raja Yesus Kristus.

Kita boleh mengetahui dengan rasa bangga bahwa wilayah Kerajaan-Nya itu meliputi baik surga maupun dunia dan alam semesta. Semua yang percaya kepada-Nya dipanggil sebagai laskar yang berperang melawan kegelapan. Untuk itu seluruh perlengkapan senjata Allah sudah tersedia bagi kita (Efesus 6:11).

Jangan pernah merasa berjasa, atau sudah terlalu banyak yang kita lakukan di dalam Kerajaan-Nya. Jika kita masih diberi hidup di dunia ini, itu berarti Tuhan masih mempunyai rencana untuk kita lakukan. Carilah itu, seperti Anda mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya.•

» Pdt. Em. Daud Adiprasetya

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Teologia
  • Puasa: Laku Spiritual di Masa Prapaska
    Dalam perjalanan hidup sebagai seorang Kristen, pernahkah kita berpuasa? Meskipun puasa sudah tidak asing dipraktikkan oleh umat Allah pada...
  • Kasih Terbesar
    Hakikat Penderitaan Yesus Paska, dalam kebiasaan orang Kristen, kurang mendapatkan posisi yang kuat ketimbang Natal dengan segala gemerlap dan...
  • Yesus: Milik Muslim Atau Kristen?
    sebuah dialog untuk menemukan ujung pemahaman bersama dalam perbedaan
    Dialog Antar Iman Hidup bersama dalam perbedaan sebenarnya wajar. Masalah baru timbul manakala perbedaan itu dijadikan alasan untuk tidak...
  • Merengkuh Terang
    Allah Pencipta Terang … dan Gelap Sebagai hal yang diciptakan pada hari pertama (Kej. 1:3), terang memiliki peran yang...
  • Laborare Est Orare
    menyikapi dikotomi ‘berdoa’ atau ‘bekerja’
    ‘Ora et Labora’ Kita mengenal akrab dan sangat memahami idiom yang artinya ‘Berdoa dan Bekerja’ ini. Sebuah prinsip yang...