GKI PI untuk keempat kalinya mengadakan Bakti Sosial Operasi Katarak bagi masyarakat umum, tetapi kali ini tidak diadakan di area GKI PI seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi di RS. Dr. Suyoto.

Sebanyak 133 pasien memperoleh pelayanan kesehatan gratis ini, dan kini dapat melihat kembali dengan lebih jelas. Adapun Bakti Sosial ini diketuai oleh Ibu Martha Daryani dengan didampingi oleh Pdt. Dahlia Vera Aruan.

Hari Pertama: Pemeriksaan Kesehatan

Setelah pendaftaran dibuka dari tanggal 1 sampai 7 Oktober, pemeriksaan kesehatan dilaksanakan pada hari Jumat, 9 November. 173 orang mengikuti pemeriksaan tersebut setelah dinyatakan memenuhi syarat administratif untuk mengikuti operasi (surat pernyataan kesehatan dan surat keterangan tidak mampu dari RT/RW, Kelurahan sampai tingkat Kecamatan). Satu pendaftar tidak dipanggil karena baru berusia 14 tahun. Tahun ini Baksos Katarak diikuti oleh pasien-pasien yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya serta beberapa orang dari Jawa Tengah, dengan usia tertua 78 tahun dan usia termuda 22 tahun. Pemeriksaan dimulai dari pukul 07.00 hingga 16.30, dan dibantu oleh 66 orang anggota Panitia dan relawan GKI PI. Walaupun cuaca kurang mendukung karena hujan mulai turun pada siang hari, tetapi acara pemeriksaan ini berjalan lancar. Sebanyak 147 pasien memenuhi persyaratan kesehatan (menderita katarak, hasil tekanan darah maksimal 150/90, dan hasil tes gula darah di bawah 140).

Hari Kedua: Operasi

Pada hari Sabtu, 10 November, diadakan operasi di RS. Dr. Suyoto, Bintaro, yang dimulai pada pukul 10.00. Cuaca hari itu mendukung sehingga tidak ada kesulitan transportasi bagi pasien yang datang. Sebanyak 13 orang anggota panitia dan 33 relawan dari RS Dr. Suyoto bergabung dengan 66 orang relawan dari GKI Pondok Indah untuk menyukseskan operasi ini. Seluruh operasi berjalan dengan lancar, meskipun 40 pasien tidak jadi dioperasi karena berbagai sebab, antara lain : kondisi bola mata tidak sesuai, tekanan darah atau gula darah terlalu tinggi, kelainan mata dan kondisi tubuh tidak sehat.

Keletihan dan kepenatan tidak mengurungkan semangat seluruh pegiat untuk menyelesaikan rangkaian operasi ini dengan sebaik-baiknya.

KESAN DAN PESAN

1. Relawan RS. Dr. Suyoto

Ibu Tuti Hariyani & Ibu Iin Indriyani
Kami senang dapat berpartisipasi dan membantu kegiatan operasi katarak ini. Salut untuk Panitia yang sudah menyumbangkan seluruh tenaga, pikiran, dan sangat ramah. Semoga tahun depan akan ada lagi kegiatan Operasi Katarak dan kami dapat berpartisipasi kembali.

Bapak Ipin Aripin
Baksos ini sangat bagus dapat membantu orang-orang yang tidak mampu untuk menjalani operasi katarak. Saya berharap agar tahun depan saya dapat kembali bergabung dengan koordinasi yang lebih baik.

2. Relawan dari GKI PI

Bpk. Poedjosekti (tahun keempat)
Saya belajar untuk bersabar menghadapi banyak karakter pasien dan juga untuk menahan diri. Tetapi saya sangat puas karena dapat melayani dan saya berharap bahwa jika ada kesempatan lagi, saya akan tetap bergabung pada tahun-tahun yang akan datang, karena saya sangat antusias setiap kali Baksos Operasi Katarak diadakan.

Bpk. Teguh Santoso (tahun pertama – memanggil pasien untuk memulai pendaftaran)
Tahun ini berbeda dengan tahun lalu karena tahun lalu saya masih berstatus sebagai karyawan GKI PI, sehingga mengikuti kegiatan Baksos Katarak ini karena pekerjaan, sedangkan tahun ini sudah dengan status sebagai relawan, karena merasa terpanggil. Kegiatan ini adalah ibadah, karena dapat membantu orang lain.

Sdr. Denny Mudjiprawiro (tahun ketiga – fotografer)
Senang bisa membantu orang-orang di Baksos Operasi Katarak ini. Untuk Panitia dan relawan yang lain: Pantang Menyerah!

Sdri. Dhani Estherlita (tahun Pertama – bagian medis)
Saya sangat senang dapat membantu melalui pelayanan ini. Semoga tahun berikutnya saya kembali dapat ikut serta dalam kegiatan Baksos Operasi Katarak.

Sdr. Gilang Gustya Pratama (tahun pertama – membantu pasien dari naik ke lantai 3)
Senang dapat membantu orang-orang! Semoga tahun depan saya dapat kembali ikut serta sebagai relawan.

Ibu Martha Dharyani
Dapat membantu sesama yang menderita katarak, memang sangat melelahkan dan membutuhkan banyak waktu dan tenaga, tetapi wajah sukacita mereka setelah berhasil operasi menghilangkan lelah itu.

Ibu Yola Tobing
Kami harus bekerja keras, detail dan teliti. Ketika melihat mata mereka dapat melihat, kami justru merasa seperti kamilah yang dicelikkan matanya!

Ibu Liza Yunita
Hati yang ingin melayani, hanya memandang kepada Tuhan saja. Saya memperoleh sukacita yang luar biasa, yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, melalui pelayanan ini.

Bapak. Zilvanus
Baksos Katarak adalah Program Gereja yang langsung dapat bersentuhan dengan masyarakat yang kurang mampu. Tantangan utama adalah kita harus meninggalkan comfort zone, dan harus dapat meninggalkan kepentingan diri sendiri.

Dr. Humala
Pelayanan ini memberikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memuliakan nama Tuhan! Apa yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi semua orang.

3. Pasien yang Berhasil Dioperasi

Ibu Vonny Wajong :
Panitia sangat menghargai kami dan segala sesuatu dikerjakan dengan sangat baik. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas kelancaran dan pelayanan yang telah diberikan oleh Panitia dari hari pertama hingga saya berhasil dioperasi.

Ibu Fatmah Halim :
Pelayanan yang diberikan sangat bagus, tanggap dan ramah!

Ibu Theresia Iskandar :
Perasaan saya sangat bahagia, senang! Saya bersuyukur kepada Tuhan dan mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia, relawan dan tim dokter.

Bpk. Soegiri Sentot :
Saya sangat senang karena berhasil menjalani operasi kedua mata saya di GKI Pondok Indah. Tahun lalu yang sebelah kanan dan tahun ini yang sebelah kiri. Terima kasih atas pelayanan dan keramahan yang telah diberikan oleh panitia, relawan dan tim dokter.

Mata adalah pelita hati. Semoga GKI PI dapat meneruskan program ini tahun depan, karena masih banyak masyarakat kurang mampu yang membutuhkan pelayanan kasih ini. Dengan penglihatan yang lebih baik, orang-orang yang dipulihkan matanya ini dapat beraktivitas dan bekerja dengan lebih giat, apa lagi banyak di antara mereka menjadi tulang punggung keluarga masing-masing.

Kebahagiaan mereka kiranya dapat menumbuhkan kasih dan kepedulian kita serta makin meningkatkan pelayanan kita, Segala kemuliaan Tuhan!

(Selva)